4. Jalur Evakuasi Alami: Mempertahankan jalur evakuasi alami yang digunakan orangutan untuk berpindah ke tempat yang lebih tinggi saat banjir.
 5. Tim Perlindungan dan Penyelamatan Hutan: Tim khusus perlindungan dan penyelamatan hutan akan dibentuk untuk merespons keadaan darurat seperti banjir.
 Melaksanakan pelatihan yang sesuai untuk operasi evakuasi dan penyelamatan.
 6. Pemantauan Populasi: Melakukan pemantauan populasi orangutan secara berkala untuk memahami perubahan perilaku dan mendeteksi keadaan darurat secara dini.
 7. Pemberian Makanan Darurat: Menyiapkan makanan darurat untuk orangutan yang dapat diberikan pada saat dan setelah banjir ketika persediaan makanan alami terganggu.
 8. Pusat Penyelamatan: Membangun atau mengidentifikasi pusat penyelamatan dengan peralatan medis dan makanan khusus untuk menyelamatkan orangutan yang terluka atau terancam saat banjir.
 9. Kerjasama dengan otoritas konservasi: Mengembangkan rencana darurat dan langkah-langkah pemulihan bekerja sama dengan otoritas konservasi dan otoritas lokal.
 10. Komunitasisasi: Menyebarkan informasi kepada masyarakat lokal tentang pentingnya konservasi hutan dan dampak positifnya terhadap lingkungan, termasuk melindungi orangutan dari bencana alam seperti banjir.
 11. Penanganan sampah dan puing: Buang sampah dan puing dengan benar agar tidak menyumbat saluran air yang dapat meningkatkan risiko banjir.
 12. Pengembangan Koridor Penghubung: Mendukung pengembangan koridor penghubung yang memungkinkan orangutan berpindah dengan lebih aman di berbagai bagian hutan.
 Langkah-langkah ini harus diintegrasikan dalam konteks konservasi dan keberlanjutan hutan untuk memastikan orangutan dan habitatnya terlindungi dari ancaman banjir dan bencana alam lainnya.