Meski cowok bilang gadis ideal
Yang punya kepribadian baik
Penampilan itu menguntungkan
Selalu hanya gadis cantik saja
Beberapa waktu terakhir, mungkin pembaca sudah sangat tidak asing dengan lirik lagu tersebut. Tidak hanya ketika sedang menjelajah linimasa media sosial, tapi juga mungkin sudah lumrah menjadi daftar lagu yang diputar di berbagai tempat umum. Lagu ini tiba-tiba menarik perhatian umum dan menjadi tren yang cukup ramai di media sosial, terkhusus Tiktok.
Sekedar informasi, lagu "Fortune Cookie yang Mencinta" merupakan single ke-3 JKT48 yang dirilis pada 21 Agustus 2013, bersamaan dengan dengan dirilisnya single ke-32 "Koisuru Fortune Cookie" dalam bahasa Jepang oleh AKB48. Untuk selanjutnya, penulis akan menggunakan istilah "KFC" untuk menyebut lagu ini.
Berdasarkan apa yang dilihat penulis di media sosial beberapa waktu saat ini, terdapat dua jenis tema besar yang sering dibuat menggunakan lagu KFC, yaitu konsep video yang menunjukkan glow up dari seseorang dari yang mulanya terlihat biasa berubah menjadi lebih rupawan, dan konsep video dance Fortune Cookie yang memang dibuat mudah untuk diikuti sebagaimana yang ditampilkan dalam video klipnya. Namun, yang menjadi sorotan penulis adalah bagaimana konsep glow up seseorang ini tergambarkan pada lirik lagu KFC.
Sebagaimana lagu Rapsodi yang juga naik di tahun lalu, KFC berhasil menjadi magnet baru untuk awam dengan penggalan liriknya yang dirasa relate dengan anak muda saat ini. Kemudian, bagaimana melihat fenomena ramainya lagu KFC ini terkait dengan keterikatan lirik lagu dan kehidupan anak remaja saat ini?
Keajaiban Algoritma Media Sosial dan Sisi Negatifnya
Media sosial merupakan salah satu dari fenomena baru di abad 21. Media sosial adalah salah satu bentuk lain dari pergaulan sosial saat ini. Di zaman internet seperti saat ini, kita hampir tidak bisa lepas dengan kehadiran media sosial. Melalui media sosial, penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berkomunikasi, berbagi, dan menciptakan berbagai konten tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu, pengguna media sosial juga mendapatkan informasi berdasarkan minat, kedekatan, relasi, dan faktor lainnya berdasarkan algoritma yang telah dibuat oleh platform.
Algoritma merupakan sebuah konsep matematis yang memungkinkan sebuah komputer dapat menjalankan program sesuai yang diminta. Dalam konsep media sosial, algoritma memungkinkan platform menampilkan konten yang relevan dengan apa yang diminati pengguna. Algoritma membangun relevansi konten yang ditampilkan dengan berdasarkan kebiasaan dan jenis konten yang sering direspons oleh pengguna untuk membangun pengalaman pengguna yang maksimal.