Setelah sebelumnya penulis membahas tentang bagaimana penulis mempertimbangkan pilihan dalam memilih jurusan dan kampusnya, di artikel lanjutan kali ini penulis akan membahas hal apa saja yang bisa jadi acuan dalam memilih kota tujuan berikutnya.Â
Kuliah tidak hanya sekedar tentang akademik ataupun kegiatan perkampusan, namun juga menjadi momentum pembelajaran hidup dengan suasana lingkungan yang berbeda. Lalu, bagaimana penulis akhirnya menjatuhkan pilihan di kota ini?
Penulis mulai jatuh cinta dengan kota ini sejak pertama kali menginjakkan kaki di sini, tepatnya saat study tour Tsanawiyah di Trans Studio Bandung tahun 2015 (TSB resmi tahun 2011, saat itu masih hype).Â
Sarapan dan makan malam di RM. Sukahati Cinunuk Cileunyi, berlanjut ke Museum Geologi, bermain di TSB, dan mengakhiri hari berbelanja di Cibaduyut. Bahkan beberapa puisi awal yang pernah ditulis terinspirasi dari kota ini (#BandungInspiringMe).
Terlepas dari itu, ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan ketika melihat kota tujuan berikutnya, yang disebut sebagai "kota impian".
1. Program Studi dan Universitas
Aspek tersebut sudah pernah dijelaskan di artikel sebelumnya. Tetapi, bukan faktor itu saja yang menjadi pertimbangan dalam memilih kota impian. Ada juga faktor lain yang perlu dilihat, yakni perguruan tinggi "tetangga". Bisakah mereka "menolong" dalam menuntut ilmu di kota orang?
Dalam kasus penulis di Bandung, adanya kampus besar seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan dengan tidak mengecilkan kampus lain, juga banyaknya kampus swasta bagus (dari sisi pemeringkatan kampus, fasilitas, dll. dalam kasus penulis adalah kampus berbasis IT atau penyelenggara jurusan IT), maka bisa dipastikan akan sangat mendukung dalam atmosfer belajar terkhusus di bidang IT.
2. Lokasi kota yang Strategis dan Bisa menjadi Rujukan
Bandung dikenal sebagai salah satu pusat industri kreatif di negeri ini. Tak heran mengapa penulis memilih kota ini sebagai tempat merantau berikutnya. Dengan bertemu orang-orang hebat, penulis berharap dapat menemukan pengalaman dan wawasan baru.
Lokasi yang strategis, yang dimaksud penulis adalah merupakan pertengahan antara daerah asal dan ibukota. Mengapa Jakarta? Banyak penyelenggaraan acara, seminar, pameran, dan sejenisnya yang diselenggarakan di Jakarta. Dengan akses yang dekat tersebut, penulis berharap bisa mudah dalam mobilitas ke ibukota.