Mohon tunggu...
Iqbal Anggia Yusuf
Iqbal Anggia Yusuf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tasikmalaya

Muslim Poet and Connoisseurs of Words

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

MENJADI BIJAK

18 Februari 2024   14:24 Diperbarui: 19 Februari 2024   04:58 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TASIKMALAYA, 18 FEBRUARI 2024 - Bijak adalah sifat atau karakteristik seseorang yang ditandai oleh kecerdasan, pemahaman yang mendalam, kemampuan dalam pengambilan keputusan yang tepat, dan kebijaksanaan dalam tindakan. Secara lebih spesifik, bijak mengacu pada kemampuan seseorang untuk menggunakan pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran dirinya yang rasional dalam menghadapi situasi, mengambil keputusan yang tepat, dan bertindak dengan kebijaksanaan.

Seseorang yang bijak akan memiliki kepekaan terhadap konteks dan konsekuensi tindakan mereka. Mereka mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang, mempertimbangkan implikasi jangka panjang, dan memahami dampak dari keputusan yang diambil. Orang bijak juga memiliki kepekaan emosional, kemampuan untuk mengendalikan diri dalam situasi yang menantang, dan mengambil tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika.

Bijak juga melibatkan kemampuan untuk mengelola hubungan baik dengan orang lain. Seseorang yang bijak mampu berempati, mendengarkan orang lain dengan baik, mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat, dan mencari solusi yang dapat membawa pada kebaikan bersama.

Dalam konteks Islam, kebijaksanaan merupakan sifat yang sangat dihargai dan dianjurkan. Dalam ajaran Islam, bijak dianggap sebagai hasil dari pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama, memiliki pengetahuan yang luas, serta penerapan yang tepat dengan berdasar pada prinsip-prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari.

Menjadi bijak bukan dan tidak bertujuan untuk disanjung, melainkan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif kepada diri sendiri, orang lain, dan masyarakat secara luas. Bijak bukanlah tentang mencari pujian atau pengakuan dari orang lain, tetapi lebih pada peningkatan pribadi dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan kehidupan, serta kita akan semakin menyadari bahwa masih banyak hal yang belum kita ketahui dan yang harus kita pelajari.

Ketika kita menjadi bijak, maka kita akan memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, mengelola emosi dengan baik, berinteraksi dengan orang lain dengan empati, dan melihat masalah dari berbagai perspektif. Tujuannya adalah untuk mencapai kebahagiaan dan keharmonisan dalam hidup, serta untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

Bijak juga melibatkan tanggung jawab moral dan etika yang tinggi. Seorang yang bijak akan menggunakan pengetahuan dan pemahamannya untuk bertindak dengan integritas, menghormati hak dan martabat orang lain.

Selain itu, menjadi bijak juga dapat memberikan kepuasan kepuasan batin. Dengan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan dunia (kehidupan), kita akan menjalani kehidupan dengan lebih bermakna, membangun hubungan yang lebih baik, dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana.

Ada beberapa cara untuk menjadi seseorang yang bijak dalam kehidupan, di antaranya adalah dengan cara terus belajar dan belajar, terus berlatih berpikir kritis, mengelola emosi dengan bijaksana, terus mengembangkan kemampuan berempati, menerima kegagalan dan saran serta masukan dari orang lain, senantiasa menghargai nilai-nilai moral dan etika, berlatih ketelitian dan kesabaran, selalu meluangkan waktu untuk merefleksikan diri dan mengevaluasi kehidupan kita secara berkala, mendengarkan dan menghargai pengalaman serta wawasan orang lain dalam mengembangkan pemahaman dan kebijaksanaan kita.

Penting untuk kita pahami bahwa bijak adalah sifat yang akan terus berkembang sepanjang hidup (tidak instan) dan dapat diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman, dan refleksi. Menjadi bijak akan melibatkan kesadaran diri, kemauan untuk belajar, dan komitmen untuk mengembangkan kualitas kepribadian kita yang lebih baik.

Jadi, menjadi bijak bukanlah tentang mencari sebuah penghargaan atau pujian dari orang lain. Menjadi bijak adalah tentang perjalanan pribadi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, memberikan kontribusi positif, dan mencapai kebahagiaan serta keharmonisan dalam hidup. Semakin kita bijak, maka akan membuka mata kita terhadap kompleksitas dunia dan membuat kita lebih rendah hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun