Mohon tunggu...
Iqbal Ahmad Naufal
Iqbal Ahmad Naufal Mohon Tunggu... Freelancer - Berani Berpendapat

Seorang Sarjana Ilmu Komunikasi dengan IPK yang pas-pasan. Berposisi sebagai rakyat yang suka mengamati politik, tetapi tidak ingin terjun ke politik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perubahan Budaya Keluarga Sepanjang Pandemi (Pergantian Tahun Baru Saat Pandemi)

26 Januari 2021   19:31 Diperbarui: 26 Januari 2021   19:32 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perayaan pergantian tahun adalah salahsatu perayaan yang menjadi budaya populer di tengah-tengah masyarakat di setiap negara begitupula di Indonesia. Perayaan tahun baru biasanya dijadikan ajang untuk berkumpul, baik dengan keluarga besar, teman-teman terdekat, atau pun relasi. Selain itu, perayaan tahun baru juga menjadi salahsatu hal yang berkesan, karena semua orang dapat menyebarkan rasa bahagia atas berganti nya tahun. Banyak do'a dan harapan baru yang dipanjatkan seiring dengan bergantinya tahun inilah yang menjadikan perayaan tahun baru sangat special bagi kebanyakan orang selain hari-hari besar keagamaan atau perayaan lainnya.

Banyak cara untuk merayakan tahun baru seperti barbeque atau memasak makanan dengan porsi yang banyak, menonton film atau konser musik, menyalakan kembang api, staycation atau berlibur ke berbagai destinasi wisata, berkemah, meniup trompet, mendaki gunung, berdo'a bersama sesuai agama nya masing-masing, dan menyalakan kembang api. Intinya apapun hal yang dilakukan tujuannya sama yaitu untuk berkumpul dan bersyukur.

Bagi sebagian orang perayaan tahun baru adalah salahsatu tolak ukur dalam membuat  target goals untuk tahun depan. Karena mereka percaya bahwa pergantian tahun artinya menutup buku yang lama dan membuka buku yang baru, semuanya tentu dalam rangka membuat kehidupan yang kita jalani menjadi lebih baik dan kita tidak mengulang kesalahan yang sama di tahun depan.

Namun, pada perayaan pergantian tahun baru 2021 ini sangat amat berbeda. Tidak hanya Indonesia, seluruh penjuru dunia pun sedang sama-sama berjuang dalam menghadapi Pandemi Covid 19. Pandemi Covid 19 (terhitung dari bulan Maret 2020-Desember 2020) sudah 10 bulan menyerang Indonesia. Tentunya semua legiatan yang biasa kita lakukan menjadi beebeda dari biasanya. Banyak pekerja yang bekerja dari rumah, banyak pula yang di PHK, para siswa dan pelajar pun terpaksa harus belajar dengan sistem daring atau online untuk tetap menjaga sistem pembelajaran.

Hampir tidak ada perayaan hari keagamaan atau hari besar lainnya yang dirayakan di tahun 2020 begitupula dengan perayaan pergantian tahun baru 2021 ini. Banyak destinasi wisata yang tutup, kegiatan restoran yang biasanya ramai pun menjadi sepi dengan diberlakukan nya jam operasional, jalanan yang biasanya macet total menjadi lengang, kembali lagi semua hal ini adalah salahsatu cara untuk mengurangi jumlah penyebaran virus corona.

Memang tidak mudah dalam menghadapi pandemi Covid 19 seperti ini. Kita yang biasanya bebas melalukan segala kegiatan menjadi serba dibatasi. Kini semua kegiatan benar-benar bergantung pada teknologi. Berkomunikasi, memesan makanan, memesan kendaraan/transportasi, memesan segala barang, sistem pembelajaran, dan bersosialisasi semuanya lewat media elektronik dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Pada perayaan pergantian tahun baru 2021 ini pemerintah memutuskan untuk tidak mengadakan libur panjang untuk mengurangi rantai penyebaran virus corona. Hal ini setidaknya dapat berdampak baik bagi kesehatan banyak orang karena orang-orang akan memilih untuk berdiam diri di rumah daripada memaksakan diri untuk bepergian keluar rumah dalam waktu yang singkat. 

Banyak orang memilih untuk merayakan pergantian tahun baru di rumah dengan keluarga nya dengan makan-makan atau menonton film bersama di rumah. Bagi para pekerja/pelajar yang sibuk setiap harinya mungkin diam di rumah sangat membosankan dan membuat jenuh. Apalagi pada pergantian tahun baru ini kegiatan belajar mengajar masih tetap berjalan dengan sistem daring. Ketika kita tidak bisa keluar rumah dan menikmati suasana di luar, kita bisa menghidupkan suasana di dalam rumah dengan kegiatan-kegiatan yang positif.

Pandemi Covid 19 juga tidak hanya berdampak pada kesehatan dan gaya hidup saja, tapi juga berdampak besar pada keadaan ekonomi. Banyak harga dari kebutuhan pokok yang harga nya naik pesat dan ada pula yang turun drastis. Hampir semua kegiatan bisnis, wisata, kuliner, dan lain sebagainya amat sangat terganggu jalannya akibat pandemi ini.

Sisi baik nya bisnis online dan jasa ekspedisi menjadi sangat menguntungkan pada saat Pandemi Covid 19 seperti ini. Semakin banyak orang yang berdiam diri di rumah, semakin banyak pula orang yang berbelanja secara online. Pada perayaan pergantian tahun seperti ini banyak pula orang-orang yang memesan bahan makanan, alat-alat barbeque atau pembakaran, arang, minuman, kembang api, dan barang-barang penunjang kegiatan perayaan pergantian tahun baru lainnya melalui e-commerce atau belanja online. Lalu jasa ekspedisi akan mengirim nya sampai ke rumah.

Meskipun Pandemi Covid 19 ini masih menyerang Indonesia, kita masih bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang biasa kita lakukan setiap tahun seperti biasanya. Tetapi tentu saja dengan cara yang berbeda dan tetap menjaga protokol kesehatan. Seperti kegiatan menonton film, bisa kita lakukan di rumah dengan cara streaming di flatform digital atau aplikasi selain itu karena bioskop sudah mulai dibuka kembali, kita bisa menonton film di bioskop dengan tetap harus menggunakan masker, duduk yang berjarak, dan membawa hand sanitizer atau mencuci tangan sebelum dan setelah masuk ke bioskop. Apabila ingin menonton konser musik, kita bisa melakukan streaming konser online yang sekarang sedang banyak di gelar, kebanyakan konser dari luar negeri seperti Korea atau Amerika. Dan yang terakhir kita bisa memesan makanan secara online pula untuk menghindari antrean di restoran. Tapi memang lebih aman untuk memasak makanan nya sendiri di rumah karena sudah pasti terjamin kebersihan dan komposisi nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun