Mohon tunggu...
iqbal ali wafa
iqbal ali wafa Mohon Tunggu... -

mahasiswa uin maulana malik ibrahim malang. fakultas psikologi. angkatan 2013.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ibadah atau Budaya

15 April 2014   14:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

dalam perkembangan esensi manusia bertambah pula perkembangan pemikiran. beberapa sebuah diskusi mengenai hakikat manusia banyak terjadi kerancauan. produk produk manusia seringkali dijadikan bahan diskusi. bahkan agama pun dianggap sebagai produk dari manusia. artinya agama yang sekarang dianut oleh para manusia sebagai budaya, yakni hasil budi daya yang dikembangkan manusia.

pertanyaanya

wanita memakai kerudung itu ajaran agama atau budaya ?

hasil pemikiran para madzhab itu hasil agama atau budaya?

boleh dong manusia menganggap ibadah sembayang itu budaya? jadi buat apa manusia itu melakukan sembayang?

jika pertanyan-pertanyaan itu diteruskan, akan memasuki ranah ke-tuhanan. manusia akan menganggap buat apa kita menggap tuhan? kalau itu sebagai produk manusia, dimana produk manusia  boleh saja tidAK DIIKUTI. lalu manusia juga akan menggap jika mereka percuma sholat, karena menganggap sholat itu sebagai hasuil budaya. nah, akan rancau iman kita jika menemukan hal-hal yang seperti itu.

tidak semudah itu menganggap ibadah yang dilakukan manusia itu hasil dari budaya. kita telusuri lewat ranah fisiologi. bahwa ide akan muncul bisa dari internal dan eksternal. nah yang dari internal adalah benar benar ada yang mengadakan, yakni allah.

sedangkan yang dari luar yakni eksternal dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang telah terjadi. ketika seseorang merasa santai, ingatan-ingatan akan muncul dengan sendirinya dan akan terjadi sebuah perpaduab ingatan. dengan demikian seseorang tersebut akan menuangkan pemikiran tersebut dengan suatu tindakan.

-bersambung-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun