Mohon tunggu...
iqbal ali wafa
iqbal ali wafa Mohon Tunggu... -

mahasiswa uin maulana malik ibrahim malang. fakultas psikologi. angkatan 2013.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat Manusia dalam Filsafat Manusia

4 Juni 2014   13:37 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:26 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam perkuliahan, terdapat mata kuliah filsafat manusia. Mengapa mempelajari filsafat manusia?, batasan batasanya bagaimana? Konsep filsafat manusianya bagaimana? Lalu bagaimana hubungan filsafat manusia dengan psikologi?. Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu sering diajukan didalam forum perkuliahan, bahkan didiskusi-diskusi umum.


Buat apa mempelajari filsafat manusia?, mungkin pertanaan seperti itu yang dilontarkan oleh orang awam, mungkin juga mahasiswa yang mempelajari filsafat itu sendiri. Padahal mempelajari filsafat manusia memiliki manfaat tersendiri dan dapat memahami hakikat manusia. Lalu apa sih hakikat manusia itu?. Hakikat adalah inti. Atau sesuatu yang sebenar-benarnya tentang sesuatu. Jika membicarakan hakikat manusia, berarti mencari kebenaran atau inti dari manusia. Dapat menjawab beberapa pesoalan tentang siapa manusia itu?, buat apa diciptakan manusia?. Bagaimana memahami gejala manusia? Bagaimana memperlakukan manusia satu dengan yang lainya?.


Memahami filsafat sangatlah luas pembahasanya. Karena filsafat adalah induk dari suatu ilmu pengetahuan. Lalu bagaimana batasan-batasan filsafat manusia bagaimana?. Sejauh bisa difikirkan  dan memungkinkan untuk dipikirkan secara rasioanal. Aspek-aspek, dimensi-dimensi atau nilai-nilai yang bersifat metaisis, spiritual dan universal dari manusia yang tidak bisa diukur melalui metode keilmuwan dapat menjadi bahan erpenting dalam filsafat manusia. Hal-hal tersebut hendaknya perlu dipahami, difikirkan dan diungkap maknanya dalam filsafat manusia.


Konsep adalah suatu susunan yang akan membentuk sesuatu yang dituju. Dalam mempelajari filsafat manusia, diharapkan dalam proses selanjutnya dapat memahami siapa manusia dan hakekat manusia serta dapat memahami hubungan antara filsafat manusia dengan ilmu lainya.


Salah satu hubungan antara filsafat manusia dengan psikologi adalah memahami gejala-gejala jiwa yang telah di observasi melalui teknik observasi filsafat manusia. Seperti pendekatan-pendekatan melalui behavioristik, psikoanalitik dan seterusnya. Berbagai pendekatan tersebut menyoroti aspek – aspek tertentu dari manusia seperti apek emosi, kognitif dan sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun