Mohon tunggu...
IQBAL AL FASA
IQBAL AL FASA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Telusuri Pantai Menganti, Surga di Kebumen

3 Januari 2017   20:25 Diperbarui: 3 Januari 2017   20:33 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: telusuriindonesia.com

Pantai mana lagi tuh? kok bisa sampe di sebut surga? memang istimewanya dari pantai ini apa?? terus dimana lokasi pantai ini?

Pantai Menganti ini berlokasi di Desa Karangduwur, kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Berlokasi kurang lebih 40km dari kecamatan Gombong. Pantai Menganti bisa di jangkau dengan kendaraan bermotor. Tetapi lebih di sarankan untuk menggunakan sepeda motor saja, jangan menggunakan mobil ataupun bus. 

Dan sepeda motor yang di gunakan pun kalau bisa dalam keadaan yang sangat prima di karenakan medan jalan yang masih sangat susah di lalui. Ada 2 rute yang bisa para penelusur lalui, yang pertama jika para penelusur berada di Gombong, para pnelusur bisa mengambil arah ke Puring, belok kanan menuju Pantai Suwuk dan dolanjutkan menuju pantai Menganti dengan melewati jalan yang cukup menantang karena penuh dengan tingkungan tajam dan tanjakan yang curam. Jika para penelusur memilih rute ini jaraknya hanya 38 kilometer saja. Dan rute yang kedua ini memiliki jarak yang lebih jauh. jarak yang di butuhkan sekitar 45km dengan waktu tempuh selama 1.5 jam. Dari Gombong, para penelusur bisamenuju arah barat ke pantai loegending lalu pilih jalur naik ke arah pantai mengantai kebumen.

Namun dengan perjalanan selama dan sesulit itu nakal terbayarkan lunas jika sudah sampai di Pantai Menganti Kebumen ini. Dengan hamparan pasir putih yang di padukan dengan birunya air laut serta di kelilingi oleh buki-bukit hijau dan tebing alam yang menjulang tinggi bakal membuat pera penelusur takjub dan betah untuk bermain-main di lokasi ini.

Selain bermain air atau hanya duduk-duduk menikmati pemandangan alam, para penelusur bisa juga berbaur dengan keseharian para nelayan setempat yang sangat bersahaja. papa nelayan ini biasanya duduk-duduk di kapal mereka pada siang hari, dan baru akan melaut saat menjelang malam.

Jika para penelusur ingin pemandangan yang leboh keren, eksotis, dan menakjubkan, para penelusur bisa naik ke bukit yang berada di sisi timur pantai. Di puncak bukit ini juga tertdapat mercusuar setinggi 20meter yang di dirikan para Belanda di tahun 1912-1915. Di lokasi ini para penelusur bisa menikmati seluruh kawasan pantai dengan lekuk-lekuk bukit karang yang membentang dan di padukan birunya air samudra.

Ohya, ngomong-ngomong bagaimana yah asal usul nama pantai ini sehingga bisa di namakan Pantai Menganti?

Kalau menurut cerita warga sekitar pantai ini, dulu kala ada seorang panglima perang dari kerajaan Majapahit yang melarikan diri ke pesisir selatan Jawa karena hubungannya yang dengan sang kekasih yang tidak di restui oleh Raja. Dan mereka bersepakat untuk bertemu du tepi samudra yang berpasir putih nan indah. Sepanjang hari, sang panglima pun terus menanti sang pujaan hati yang rupanya, sang pujaan hati itu tidak kunjung tiba di atas bukit kapur. Dan sang panglima itu terus menanti dan menanti hingga lama. Dan berdasarkan cerita itulah asal mula nama Pantai Menganti.

Jika para penelusur ingin bermalam di sini juga bisa menggunakan tenda-tenda maupun menyewa atau menginap di rumah penduduk. Memang, fasilitas di pantai ini belum memadahi seperti pantai-pantai lainnya. Di karenakan baru pada tahun 2011 pemerintah desa setempat dan Pemerintah kabupaten membukanya untuk umum. Di harapkan kedepannya pemerintah desa setempat dan pemerintah dapat lebih seriud dalam menggarap pantai ini sehingga bakal menjadi pantai yang sangat wajib di telusuri saat berada di kebumen. Terlalu sayang bukan jika keindahan alam yang sangat elok ini tidak banyak dinimati oleh para penelusur?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun