Behind the Scene
Ketika membentuk KFI, Salman Films mengajak serta para pegiat dunia kreatif dari berbagai latar belakang dan beragam komunitas, seperti Forum Lingkar Pena (FLP) Bandung, Rolling Action, Forum Filmmaker Pelajar Bandung (F2PB), dan sebagainya. Dengan kru dan pemain yang sebagian besar masih berstatus mahasiswa ini—bahkan ada yang masih siswa SMA—diharapkan akan lahir filmmaker dan aktor yang mampu memberi warna baru pada perfilman nasional, yang kini dibanjiri tema komedi-porno dan horor. Film bukan cuma komoditas dagang, tapi juga bisa jadi alat penyampai pesan kebaikan, bahkan mampu menjadi media pembentuk budaya positif.
Film “Me, My Sister & Muhammad Ali” ini sendiri bergenre drama-komedi untuk remaja. Cerita film ini diharapkan tidak sekadar menghibur, tetapi juga mencerdaskan, mencerahkan, dan menyentuh hati. Warna musik orkestra akan semakin menguatkan film ini. Dan kehadiran Candil “Seurieus” sebagai cameo akan menjadi penyegar suasana.
Kemudian, untuk menghasilkan gambar berkualitas layar lebar pada film, didatangkanlah peralatan kamera dan lighting khusus dari Jakarta dengan dana keroyokan. Selanjutnya, film ini akan dikirimkan ke “Jakarta International Film Festival” (Jiffest, Desember 2008) dan bioskop Blitzmegaplex. Belum tuntas, versi novel dan Screeplay Book pun disiapkan.
Teka-teki Sampai Akhir
Jadi sebenarnya mengapa Nirmala pergi? Akan berhasilkah Dewi bersama Ali menemukan kakaknya? Bagaimana jadinya hubungan Dewi-Ali-Shasa? Bagaimana pula dengan persahabatan Dewi dan teman-temannya? Apakah yang akan terjadi dalam final lomba debat yang ternyata kebetulan juga bertema "Pengiriman TKI" tersebut?
Penasaran dengan filmnya? Bisa cek link berikut ya: https://www.youtube.com/watch?v=BeyF0N4Is8E&t=1s
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H