Membuat film adalah suatu petualangan yang mengesankan. Bagi siapa saja yang pernah terlibat dalam produksi film biasanya akan selalu merindukan masa-masa itu. Masa-masa di mana adrenalin terus dipacu sehingga terkadang membuat kesabaran kita terus diuji. Berupaya mewujudkan suatu ide yang awalnya berupa tulisan menjadi sebuah tontonan yang dapat dinikmati banyak orang.
Kami sempat mencatat durasi waktu yang kami habiskan untuk mewujudkan film ini. Development cerita dilaksanakan sejak akhir tahun 2007. Casting dilakukan pada bulan Maret 2008, reading April 2008, dan rehearsal pada Mei 2008. Shooting dilaksanakan pada tanggal 22 hingga 29 Mei 2008.
Untuk rapat development ide kami menghabiskan waktu 372 jam, untuk reading selama 127 jam, dan rehearsal selama 133 jam. Dengan 58 orang kru kami menghabiskan waktu 162 jam untuk shooting di 33 lokasi seputar Bandung Raya. Jumlah pemain yang terlibat sebanyak 32 orang dan 312 figuran.
Berikut cuplikan press release yang kami sebarkan pada bulan September 2008:
Salman Films kini sedang berupaya mendaki lebih tinggi. Bersinergi dalam Konsorsium Film Indonesia (KFI), sebuah film saat ini tengah diproduksi untuk mewujudkan impian menembus layar lebar bioskop Indonesia. Berjudul “Me, My Sister & Muhammad Ali” dan disutradarai oleh iQbal Alfajri.
Saat Satu-satunya Keluarga yang Tersisa Pergi Meninggalkanku
Selepas membawa timnya ke final lomba debat SMA-nya, Dewi Fortuna (diperankan oleh Winda Andita) harus menerima kenyataan bahwa Sang kakak, Nirmala, tiba-tiba pergi begitu saja untuk menjadi TKI ke Hongkong. Dalam kebingungan mencari keberadaan Nirmala, Dewi tertabrak sebuah mobil yang dikendarai oleh seorang mahasiswa seni rupa bernama Muhammad Ali (diperankan oleh Igo). Ali yang berniat menolong, malah dipaksa Dewi untuk ikut mencari Nirmala. Belakangan, Ali mengetahui bahwa Dewi sangat menyukai tokoh Sang petinju dunia Muhammad Ali, yang juga adalah idola Ali. Dan ini menjadi benang merah antara mereka berdua.
Kehadiran Dewi sangat mengganggu kekasih Ali, Shasa (diperankan oleh Vinny Ko). Masalah Dewi pun bertambah lagi, sehingga ia melupakan persiapan menghadapi final lomba debat. Maka persahabatannya dengan teman-temannya pun terancam bahaya.