Mohon tunggu...
Iqbal Alfajri
Iqbal Alfajri Mohon Tunggu... Desainer - Filmmaker

Saya adalah seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mimpi Besar Film Indonesia

1 Maret 2024   11:21 Diperbarui: 1 Maret 2024   19:04 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu pengetahuan dan agama tidak mungkin dipisahkan, sebab melalui ilmu pengetahuan manusia dapat mengenal lebih dekat Sang Penciptanya. Ilmu pengetahuan akan membantu manusia untuk memahami apa saja yang terbentang di alam semesta. Dalam Islam,  perintah membaca atau "Iqro" bukan hanya berkaitan dengan membaca kitab Al Quran, tapi juga membaca alam dan membaca diri sendiri.

Film Iqro Petualangan Meraih Bintang (2017) dan Iqro My Universe (2019) merupakan produksi Masjid Salman ITB yang mengajak penonton untuk mengenal kuasa Allah SWT melalui dunia ciptaan-Nya. Film Iqro telah ditayangkan secara nasional di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Film Iqro juga pernah disiarkan di statiun TV nasional dan juga dapat dinikmati melalui layanan streaming Viu.

Sebenarnya pembuatan film Iqro melewati proses yang panjang. Impian besar membuat film layar lebar berawal dari unit kegiatan yang tumbuh di Masjid Salman ITB. Masjid Salman ITB menjadi tempat berbagai unit kegiatan ataupun organisasi berkembang dan melahirkan karya di bidangnya masing-masing. Termasuk bidang film dengan dirintisnya unit filmmaker (Salman Films) pada tahun 2001 oleh para aktivis Salman yang berstatus mahasiswa. Dengan fokus kegiatan adalah pelatihan pembuatan film bagi pemula. Karena masih amatiran, anggota unit Salman Films lebih banyak membuat film indie untuk diikutsertakan ke festival-festival film. Beberapa film berhasil menjuarai kompetisi hingga level nasional.

Suasana shooting film Iqro di observatorium Bosscha, Lembang. (Dok. Film Iqro)
Suasana shooting film Iqro di observatorium Bosscha, Lembang. (Dok. Film Iqro)

Untuk menjembatani kegiatan perfilman yang lebih serius dan profesional maka pada tahun 2014 dibentuklah Salman Film Academy (SFA). Salah satu program SFA adalah memproduksi film layar lebar dengan misi dakwah. Rencana besar SFA membuat film layar lebar mulai dirintis pada tahun 2015. Saat itu SFA berhasil membentuk tim produksi dengan melibatkan produser film senior Budiyati Abiyoga. Mencul ide membuat film Iqro yang merupakan hasil diskusi Iqbal Alfajri selaku pimpinan SFA dengan Ius Kadarusman salah satu anggota tim produksi yang juga merupakan penggerak unit teater Menara Salman. Kemudian diputuskan untuk membuat film anak-anak  atau film keluarga bergenre sains dan religi. Selanjutnya ditunjuklah Iqbal Alfajri sebagai sutradaranya.

Film Iqro yang ditulis Aisyah Amirah ini menceritakan tentang seorang anak bernama Aqila yang memiliki minat sangat besar pada bidang astronomi. Aqila bercita-cita ingin menjadi astronaut. Salah satu profesi yang jarang menjadi dambaan anak-anak Indonesia. Dalam dua film ini penonton akan diajak melihat kegigihan Aqila untuk memenuhi rasa ingin tahunya pada dunia astronomi dan proses ia mempelajari Al Quran. Keinginan untuk membuka pemikiran masyarakat akan pentingnya pemaham agama sejak dini, menjadi salah satu latar belakang ide pembuatan film Iqro ini.

Tim produksi film ini tidak menempuh jalan yang mudah. Butuh waktu masing-masing 2 tahun untuk membuat dua seri film Iqro. Ditambah tantangan yang dihadapi selama masa produksi. Kendala utama adalah dalam menyiapkan desain produksi film yang layak untuk diproduksi. Karena genre film anak-sains-religi adalah kombinasi yang tidak mainstream. Namun terbukti, hasil kerja keras tim produksi film Iqro mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. SFA berhasil menghadirkan film dengan cerita yang segar dan penuh pembelajaran.

Kehebohan nobar film Iqro Petualangan Meraih Bintang di bioskop. (Dok. republika.com)
Kehebohan nobar film Iqro Petualangan Meraih Bintang di bioskop. (Dok. republika.com)

Ketika film anak yang bernafaskan Islam belum banyak dibuat, film Iqro hadir memberikan warna baru di kancah perfilman nasional. Semoga kedepannya semakin banyak film religi yang moderat yang dapat menggambarkan kondisi umat Islam di Indonesia. Semoga semakin banyak pula lahir filmmaker yang mempunyai keberpihakan kepada aspirasi dan kondisi umat Islam di Indonesia.

Film Iqro merupakan wujud terlaksananya impian besar para penggiat film di unit kegitan Masjid Salman ITB. Mengangkat tema ilmu pengetahuan yang disandingkan dengan agama juga bentuk keberhasilan aktivis Salman melakukan dakwah lewat jalur seni dan budaya. Kemudian tokoh Aqila dengan mimpi besarnya menjadi seorang astronaut menujukkan pesan yang ingin disampaikan pembuat film bahwa anak Indonesia juga berhak memiliki cita-cita yang tinggi. Banyak mimpi besar yang terwujud dalam film Iqro. ()

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun