Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk merilis intelijen yang menunjukkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata guna mendukung perang Rusia di Ukraina.Â
Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak ingin disebutkan namanya. Diskusi tentang pengungkapan publik dilakukan menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB hari Jumat yang menandai satu tahun sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Sejumlah seruan tertutup ke China telah dilakukan oleh beberapa negara yang termasuk di dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Seruan ini memuncak dalam peringatan resmi yang disampaikan pada akhir pekan di Munich kepada Wang Yi, pejabat kebijakan luar negeri senior China. Pejabat-pejabat barat seperti Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly turut serta dalam peringatan ini.
Pertimbangan untuk merilis intelijen ini terkait dengan upaya untuk menekan China agar tidak terlibat dalam bantuan terhadap Rusia di Ukraina.Â
China dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap Rusia, dan perannya dalam menyediakan senjata dan dukungan dapat memperburuk situasi yang sedang terjadi di Ukraina.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan pada  Jumat 24 Februari 2023 untuk membahas situasi di Ukraina.Â
Pertemuan ini menandai satu tahun sejak invasi Rusia ke Ukraina yang memicu krisis internasional dan eskalasi konflik yang berkepanjangan.
Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, telah memberikan dukungan kepada Ukraina dalam bentuk bantuan militer dan ekonomi. Namun, kekhawatiran terhadap aksi China yang mungkin menyebabkan perburukan situasi semakin meningkat.Â
Oleh karena itu, rilis intelijen tersebut dapat menjadi faktor penting dalam menekan China untuk tidak memberikan bantuan pada Rusia dan membantu mengakhiri konflik di Ukraina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H