Dalam suasana pasca-pemilu yang masih hangat, terjadi dinamika politik menarik terkait pembentukan kabinet Prabowo-Gibran.Â
Para pendukung dan partai koalisi mulai merencanakan kursi menteri yang mereka inginkan.
Terutama Golkar, yang meminta tambahan kursi menteri sebagai imbalan atas dukungan suara mereka.
Namun, resistensi muncul dari partai lain seperti Gerindra, yang ingin mempertahankan posisinya sebagai partai utama dalam koalisi.
Sementara itu, Demokrat yang sebelumnya berada di luar koalisi, kini juga ikut meramaikan panggung politik.Â
Mereka mengusulkan beberapa nama untuk kursi menteri, termasuk posisi Menko, sebagai tawaran untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.Â
Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran di internal PKB, yang merasa posisi Ketum mereka, Cak Imin, terancam oleh manuver politik.
Di sisi lain, Presiden Jokowi juga ikut campur tangan, meminta partainya untuk merundingkan kursi menteri dengan koalisi Prabowo-Gibran.Â
Komunikasi intens antara partai-partai tersebut terjadi, termasuk PKB yang sedang dalam proses penjajakan untuk bergabung atau mendukung pemerintahan baru.Â
Namun, mereka juga waspada terhadap kemungkinan upaya untuk meruntuhkan posisi Cak Imin sebagai Ketum PKB.
Terkait dengan partai-partai lain di luar koalisi, seperti PSI dan PAN, mereka juga tidak ketinggalan dalam mengajukan usulan kursi menteri.Â
Meskipun posisi mereka mungkin tidak sekuat partai koalisi, mereka tetap berusaha memperoleh pengaruh dalam pembentukan kabinet baru.
"Kita melihat bahwa perjuangan politik tidak hanya terjadi di parlemen, tetapi juga di belakang layar. Penting bagi kita untuk memahami dinamika ini agar dapat mengikuti perkembangan politik yang sedang berlangsung."
Selain itu, ada pula pertimbangan dari Prabowo-Gibran untuk mempertahankan profesionalisme dalam kabinet mereka.Â
Meskipun ada tekanan dari partai-partai pendukung untuk mendapatkan kursi menteri, Prabowo-Gibran tetap memprioritaskan keahlian dan kapabilitas dalam menentukan siapa yang layak menduduki posisi tersebut.
Dengan berbagai pergerakan politik yang terjadi, termasuk upaya pengguliran angket Pemilu oleh PKB, suasana politik pasca-pemilu semakin memanas.Â
Keputusan pembentukan kabinet Prabowo-Gibran akan menjadi penentu arah politik Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H