Dalam suasana pasca-pemilu yang masih hangat, terjadi dinamika politik menarik terkait pembentukan kabinet Prabowo-Gibran.Â
Para pendukung dan partai koalisi mulai merencanakan kursi menteri yang mereka inginkan.
Terutama Golkar, yang meminta tambahan kursi menteri sebagai imbalan atas dukungan suara mereka.
Namun, resistensi muncul dari partai lain seperti Gerindra, yang ingin mempertahankan posisinya sebagai partai utama dalam koalisi.
Sementara itu, Demokrat yang sebelumnya berada di luar koalisi, kini juga ikut meramaikan panggung politik.Â
Mereka mengusulkan beberapa nama untuk kursi menteri, termasuk posisi Menko, sebagai tawaran untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.Â
Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran di internal PKB, yang merasa posisi Ketum mereka, Cak Imin, terancam oleh manuver politik.
Di sisi lain, Presiden Jokowi juga ikut campur tangan, meminta partainya untuk merundingkan kursi menteri dengan koalisi Prabowo-Gibran.Â
Komunikasi intens antara partai-partai tersebut terjadi, termasuk PKB yang sedang dalam proses penjajakan untuk bergabung atau mendukung pemerintahan baru.Â
Namun, mereka juga waspada terhadap kemungkinan upaya untuk meruntuhkan posisi Cak Imin sebagai Ketum PKB.