Budaya mulai bergulir deras dengan segala permasalahan dan persoalannya, namun dari pandangan intelektual tetap menjadi pembahasan hangat untuk media pembelajaran progres perbaikan jalan atau rawat jalan dengan segala bentuk kebaikan yang ada. Sehingga dalam beberapa dekade ada pendekatan yang mulai menggulir keras oleh perubahan zaman dan bisa berjalan sesuai keadaan dan kenyamanan hingga di sebuah rumah peradaban ada visi yang tak berisik ada misi yang tak pernah berhenti berbisik. Kesesuaian ini tetap berjalan dan perubahan ini butuh kejelasan baik di sekala individu atau di sekala kelompok masyarakat sipil, rencana masyarakat sipil modern tetap menciptakan lestari budaya leluhur dengan sebaik mungkin dan menciptakan sebuah ilustrasi peradaban yang penuh dengan kemajuan.
Koleksi dan korelasi peradaban sipil sosial dan spiritual sosial masih di tantang oleh zaman dan akan berubah-ubah ketika tak seimbang dengan kemauan zamannya. Kekuasaan masyarakat sipil yang di restorasi oleh perkembangan zaman adalah perubahan klasikal menuju modernisasi melalui kultural sosial budaya dan sosial media. Sama halnya dengan persepsi pola asuh orang tua dari zaman ke zaman mengalami perubahan signifikan. Dari awalnya lebih memperkaya dengan gaya bahasa tubuh sekarang pun masih tetap ada namun sedikit atau minim adanya. Kejelasan ini sangat bagus untuk kedepannya dan intinya "watak dan kepribadian tak bisa di ubah dan memberikan keteladanan adalah kebutuhan penerus bangsa". Referensi pola asuh banyak di gemakan oleh civitas akademika melalui rangkaian pembelajaran jarak jauh atau kelas online baik itu berbayar atau gratisanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H