Berbalik menjadi keromantisan yang bertaakjub bahagia
Aku bertamu dengan sebuah salam dan menyapa dengan candaan
Mungki tawa adalah alat untuk menjadi jalan kehidupan yang bisa romantis dengan aroma berkelabu terang
Tinggi ku tak sedalam hati yang sedang aku perjuangkan
Walaupun dalam hati manusia ada sepihak yang mengerti atas sebuah inisiatif menjadi kisah relung hati
Kini tiba dan bersahabat dengan waktu namun akan bertengkar karena salah memahami tidur nyenyak
Berkelam diantero langit demi romansa warna hidup yang akan membaik
Berkelabu diantero bumi demi romansa hidup yang akan bahagia
Jelaskan penuh canda untuk ia yang mau berjuang sampai ia jelas menentang sebuah akar janji manis di ujung lentera senja pagi
Romansa jelas dalam berkelabu membiru penuh dengan juang darah yang di detak kan jantung hati yang selalu di curigai oleh rindu
Yakin tak mau sakit hati padahal sedang perang dingin dengan gengsi
Kehdiupan makin mati penasaran dan mati rasa akan sebuah kandang asmara menuju rasa yang selalu bertabur rasa rindu dan curiga
Akan kah berlarut senyum walau tak bersama kekasih yang di cintai atau kamu berani menanti bahagia yang sedang aku rakit untu romatis bersama romansa hidup
Berkelana mungkin menjadi kata terakhir dalam hidup yang mana "Aku sedang tak menyadari atas anugerah yang sedang Tuhan kasihi pada ku namun kasih ku pada seseorang membuat gagal dalam berbijak"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI