Aku dilahirkan didunia dengan sebuah pusar yang melintang
Ayah berharap aku adalah seorang pemenang
Tapi ibu menginginkanku menjadi seorang periang
Karena sang sulung adalah tersayang
Balitaku berada di era merontahkan diri
Bercambukkan cita dalam semua iri
Hingga ku menemukan sudi yang liri
Aku tetap berjudi walaupun akan mati
Namun nampaknya sang ayah mengajarkan
Aku ini lelaki yang tangguh akan hina
Aku adalah manusia yang binal dikeramaian
Dan aku raja diatas para pembela
Dari ibu aku bisa bersabda banyak
Bahwa semua manusia kan mengerti khalayak
Karena semua akan dapat bertindak
Dengan banyak
Dewasaku
Aku merasakan otak sudah memerintahkan organ
Aku merasakan hati sudah menyertai sikap
Hingga pikirku
Tuhan sedang heboh
Dengan aku yang bodoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H