Setelah dua tahun online selama pandemi Covid-19. Akhirnya prosesi wisuda sarjana keempat dapat dilaksanakan dengan offline sebagaimana biasanya.
Kegiatan wisuda kali ini mengambil tajuk "Peran Sarjana Pendidikan Agama Islam dalam Mengimplementasikan Empat Pilar Pendidikan UNESCO"
Wisuda sarjana keempat tahun ini berbeda, yang biasanya dilaksanakan di kabupaten Tangerang, sekarang berhijrah ke kota Tangerang, yaitu bertempat di Narita Hotel Tangerang.
Prosesi wisuda sarjana keempat dipenuhi isak tangis dan tawa bahagia.
Pasalnya ketika prosesi pemindahan kuncir bersama ketua STIT sebagian besar wisudawan wisudawati beserta orang tua yang menghadiri kegiatan tersebut, tak terbendung untuk meneteskan air mata.
Wisudawan wisudawati meneteskan air mata bahagia karena sudah melewatkan masa-masa sulit dalam proses pendidikan di bangku kuliah.
Sedangkan para orang tua menangis, karena bisa menemani dan menyaksikan secara langsung prosesi wisuda anak-anak tercinta.
Diakhir sesi, para wisudawan wisudawati dibuat ramai dengan salah seorang yang menyampaikan sebuah pantun nasihat kepada para hadiri tamu undangan.
Berikut isi pantun tersebut
Bapak Doktor Maddais  suka makan ketupat
Para Dosen suka buah pepaya
Kini ilmu telah didapat
Saatnya untuk kita berkarya
Dosen pak Dody Riyadi suka mengamati
Hasilnya ditulis di atas papan
Selamat kepada wisudawan wisudawati
Semoga sukses mengejar asa dan harapan
red//
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H