Pendidikan yang dilakukan oleh KH. Imam Zarkasyi bagi para santrinya dalam buku ini cukuplah sederhana sebetulnya, tidak perlu menggunakan sistem yang berbelit-belit. Kunci utamanya tiga, yaitu niat, keyakinan dan keistikamahan.
Niat artinya setiap anak dan santrinya selalu diberikan wejangan untuk memperbaiki niatnya dalam belajar maupun bekerja dan berwiraswasta. Menurut KH. Imam Zarkasyi "Orang yang benar niatnya akan menemukan ilmu yang bermanfaat dan berkah. Akan mudah baginya memberikan kemanfaatan ilmunya. Bagi orang pandai, akan mudah baginya menggunakan kepandaiannya untuk membantu orang banyak atau menebar manfaat meskipun tanpa salery".
Keyakinan  memiliki jiwa percaya diri dan percaya Tuhan. Maksudnya bagaimana? Setiap santri atau siswa diajarkan untuk memiliki keyakinan atas pilihan dan tindakan yang akan ia ambil, sebagai jembatan menuju keberhasilan. Santri diberikan kebebasan untuk mengembangkan Life Skill yang dimilikinya. Gunanya untuk menumbuhkan keyakinan pada potensi yang ada dalam dirinya.
Hal-hal yang diajarkan kepada anak dan para santrinya yaitu menanamkan kedisiplinan, pembentukan mental, tanggung jawab, kemandirian dan kewirausahaan.
1. Kedisiplinan
Disiplin adalah kerelaan individu yang berasal dari dalam hati untuk mematuhi segala tata tertib yang berlaku. Disiplin terbentuk melalui proses yang dilakukan oleh sikap, baik berupa ketundukan, ketenangan, hingga kebiasaan.
Kedisiplinan inilah yang nantinya akan membuat impian kita dapat terealisasikan seiring berjalannya waktu. Disiplin mampu merubah kelemahan menjadi kekuatan, terutama kekuatan mental dan spiritual.
Ada yang sudah pernah menonton film Negeri 5 Menara?
Di sana banyak digambarkan bagaimana disiplin benar-benar diterapkan setiap hari di PONPES Gontor, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Dan bagi mereka yang melanggar, maka sanksi pun siap mereka dapatkan.
Lonceng yang sampai saat ini masih terdengar suaranya yaitu Jaros. Benda yang paling ditakuti oleh seluruh santri di Pondok Pesantren Gontor.
Saya adalah salah satu santri dari Mahasantri lulusan Gontor. Di mana saya digembleng dan dididik layaknya seorang prajurit yang harus mematuhi dan menjalankan setiap aturan yang ditetapkan. Seperti menjaga koperasi, melakukan kebersihan area pondok dan lain sebagainya. Dan itu dilakukan tanpa adanya pujian, yang ada hanyalah didikan dan nasihat agar lebih baik lagi, dan lebih teliti lagi.
2. Mental
Dalam pendidikan mental di PONPES Gontor dijelaskan dalam buku ini dengan menanamkan kata-kata hikmah atau kalimat pemantik. Kalimat pemantik tersebut adalah mahfuzat yang  ditanamkan pada diri santri sejak awal mereka masuk ke PONPES Gontor.
Lalu bagaimana dengan pendidikan orang dewasa?
Dalam buku Ajaran Kiai Gontor, pendidikan orang dewasa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan berkumpul dan bertukar pikiran baik itu yang bersumber dari bahan bacaan maupun pengalaman yang telah dialami oleh seseorang. Dan  pengalaman itu terdapat di mana saja, bisa dari diri sendiri maupun orang lain yaitu pengalaman atas kegagalan/keberhasilan  dalam usaha, cerita orang dalam seminar atau book share seperti yang kita lakukan pada malam hari ini.
3. Kemandirian dan Tanggung Jawab
Para santri dibekali dengan kemandirian. Mandiri artinya mampu melakukan segala sesuatu dengan sendiri. Berdiri di atas kaki sendiri, tidak bertumpu atau berharap lebih pada bantuan orang lain. Selagi mampu mengerjakan sendiri, maka ia akan melakukannya sendiri. Tanggung jawab dapat diberikan kepada santri atau siswa dengan memberikan beban tugas seperti mencuci baju sendiri, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga koperasi PONPES dan hal lainnya yang dapat menumbuhkan  sikap mandiri dan tanggung jawab.
4. Kewirausahaan
Di pesantren para santri diajarkan untuk mampu membuat atau menciptakan suatu produk yang memiliki nilai manfaat tinggi dan bersifat ekonomis. Seperti membuat kerajinan tangan, produk makanan, kosmetik maupun tekstil. Semua diajarkan guna menciptakan generasi wiraswasta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H