Mohon tunggu...
Iqbal Saputra
Iqbal Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Hubungan Internasional

Saya tertarik dengan politik, filsafat, dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membumikan Kembali Falsafah Hidup Orang Jawa dalam Membangun Karakter Bangsa

31 Agustus 2024   19:49 Diperbarui: 31 Agustus 2024   19:52 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Orang jawa juga mengajarkan nilai-nilai kepercayaan atau menjadi amanah seperti, aja cidra ing janji, pangkat sampiran, becik ketitik ala ketara. Dalam bahasa Indonesia berarti jangan mengingkari janji, pangkat hanya sebagai sampiran, dan kebaikan akan diingat dan kejahatan akan diketahui. Dalam falsafah ini dapat digunakan pedoman kepemimpinan oleh seseorang yang ingin mejadi pemimpin untuk tidak menyalahgunakan jabatan.

4. Hormat dan santun

Orang jawa sering dikenal dengan karakternya yang santun, mengalah, toleransi dan saling menghormati. Terdapat beberapa falsafah seperti andhap asor, ora kena nglarani liyan, mikul dhuwur mendhem jero. Dalam bahasa Indonesia berarti, sopan dan menjaga sikap, tidak menyakiti orang lain, dan menyimpan keburukan orang dan lebih memperhatikan kebaikan orang.

5. Toleransi dan cinta damai

Mengenai toleransi dan cinta damai, orang jawa mengajarkan desa crah gawe bubrah rukun agawe santosa, sepi ing pamrih rame ing gawe. Dalam bahasa Indonesia berarti, pertengkaran akan membuat kerusakan dan kerukuan akan membawa kekuatan, suka berbuat baik tanpa mengharap imbalan. Falsafah tersebut dapat membangun gotong royong jika diaktulasisasikan.

6. Keadilan dan kepemimpinan

Dalam konteks keadilan dan kepemimpinan, orang jawa mengajarkan wani ngalah luhur wekasane, memayu hayuning bebrayan, nandur kabecikan males budi, memasuh malaning bumi, yang dalam bahasa Indonesia berarti prinsip hidup yang selalu mengutamakan kesabaran dan rela mengalah, hidup berdasarkan kebersamaan, menanamkan kebaikan dan tidak lupa kebaikan orang lain, menyelamatkan bumi dari malapetaka,

Keluhuran nilai-nilai falsafah jawa sangat berguna bagi pendidikan karakter bangsa sejak dahulu. Namum perjalanan bangsa yang panjang serta rintangan yang telah dihadapi justru membuat kita lupa akan nilai-nilai luhur asli Nusantara tersebut. Sudah saatnya sebagai bangsa kita kembali pada nilai-nilai keluhuran dan menghargai budaya maupun ajaran asli yang mungkin lebih relevan untuk kemajuan bangsa sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun