Mohon tunggu...
Iqbal fatullah
Iqbal fatullah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pandang ke Depan

2 Mei 2019   08:36 Diperbarui: 3 Mei 2019   12:13 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebagai seorang seorang santri dan juga sebagai seorang warga negara Indonesia. Dan Indonesia sendiri adalah tempat dimana saya berdiri tegak dan dapat menatap langit yang biru . 

Saya mencoba berpikir untuk Indonesia kedepan akan lebih baik dan sebagai seorang santri harapan saya untuk tempat tegaknya badan ini adalah.

Pertama, sebagai kaum santri saya menyarankan kepada pemerintah untuk tidak memandang sebelah mata kaum santri. Yaitu dengan menjadikan kaum santri menjadi pemain dalam politik,walapun dari kaum santri tidak mempunyai ijazah resmi dari pendidikan. Tapi meskipun kami kaum bersarung tidak mempunyai ijazah tapi keilmuan kami dapat menandingi para kaum yang berdasi. 

Bahkan jiwa kepemimpinan kami sesuai dengan asas tanggung jawab dan kejujuran. Karena saat kami berada dipesantren kami di didik dan dilatih untuk bisa menakhlukkan diri sendiri maupun orang lain.

Kedua, pada haflah (ulang tahun) demokrasi sendiri. Pada pemilihan pemimpin desa maupun kabupaten banyak terjadi kecurangan dimana para calon kandidat memberikan sebuah uang haram (suap) ini diberikan agar masyarakat memilih calon kandidat yang dituju. Biasanya sasaran pertama pemberian suap tersebut adalah kaum tingkat  menegah kebawah. 

Maka inilah penyebab Indonesia menjadi sarang para tikus. Untuk itu saya berharap kepada masyarakat agar bangun dari tidurnya untuk memberantas hal itu semua dan juga pemerintah harus belaku dengan tegas dengan kasus seperti itu.

Ketiga, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, memiliki banyak pulau dan lautan terluas di dunia sehingga negara Indonesia di sebut dengan surga Nusantara , dan masih banyak lainnya. Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh negara ini yang jika dikelola dengan baik maka Indonesia akan menjadi negara adidaya di dunia. 

Namum sampai saat ini Indonesia belum bisa mengelolanya dengan baik. Dengan banyaknya para tikus yang mengggrogoti pemberdayaan sumber daya alam dan para tikus yang banyak memanipulasi rakyat dengan akal kotornya itu.untuk itu harapan saya untuk tempat tanah yang membuatku dapat memandang langit ini adalah agar dapat mengelola kekayaan surganya ini dengan teknologi dan dan jiwa rganya sendiri.

Keempat , Pada era milenial ini, kata tikus berdasi sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan ada slogan, "kumpulan para tikus tikus berdasi  " pemberitaan tentang kasus korupsi yang terjadi di negeri ini bukan menjadi hal yang aneh lagi banyaknya para pejabat pemegang kekuasaan di negeri ini yang silih berganti melakukan tindak pidana korupsi dari pejabat rendahan sampai pejabat yang tertinggi sekalipun. 

Dalam hal ini Indonesia harus tidak pandang bulu untuk menegakkan pilar hukum. Terutama pada sekelompok tikus tikus berdasi. Para tikus berdasi harus dihukum dengan hukuman yang berat dan jangan biarkan merasakan kenyamanan di atas penderitaan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun