Penyajian
Sate Ponorogo biasanya disajikan dengan lontong (ketupat) dan dilengkapi dengan sambal kacang yang khas. Sambal kacang Sate Ponorogo cenderung lebih kental dan memiliki rasa manis karena tambahan kecap manis. Selain itu, irisan bawang merah dan cabai rawit seringkali ditambahkan sebagai pelengkap.
Sate Madura disajikan dengan lontong atau nasi, tergantung pada preferensi. Bumbu kacang yang digunakan lebih encer dibandingkan dengan Sate Ponorogo dan mengandung petis yang memberikan rasa unik. Irisan bawang goreng dan sedikit kecap manis seringkali ditambahkan untuk memberikan rasa gurih dan manis yang seimbang. Sate Madura juga sering disajikan dengan irisan mentimun dan tomat sebagai pelengkap segar.
Perbedaan Cita Rasa
Sate Ponorogo menawarkan rasa manis dan gurih yang kuat dari bumbu kecap yang meresap ke dalam daging. Tekstur daging yang lebih besar dan lembut menambah kenikmatan saat dikunyah.
Sate Madura memiliki cita rasa yang lebih kompleks dengan keseimbangan antara manis, gurih, dan sedikit pedas dari bumbu kacangnya. Penggunaan petis memberikan aroma dan rasa khas yang tidak ditemukan pada Sate Ponorogo.
Kesimpulan
Meski sama-sama merupakan varian sate yang populer di Indonesia, Sate Ponorogo dan Sate Madura memiliki perbedaan signifikan dalam hal bahan, bumbu, cara memasak, dan penyajian. Sate Ponorogo dengan bumbu kecap manis dan potongan daging besar menawarkan rasa manis dan gurih yang lezat, sementara Sate Madura dengan bumbu kacang berpetis memberikan cita rasa yang lebih kompleks dan beragam. Keduanya merupakan contoh kekayaan kuliner Nusantara yang patut dicicipi dan diapresiasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H