Mohon tunggu...
Raysandie Iqbal Wardana Putra
Raysandie Iqbal Wardana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 23107030140

Suka Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Sate Ponorogo dan Sate Madura: Cita Rasa Khas Jawa Timur

17 Juni 2024   23:51 Diperbarui: 18 Juni 2024   00:11 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyajian

Sate Ponorogo biasanya disajikan dengan lontong (ketupat) dan dilengkapi dengan sambal kacang yang khas. Sambal kacang Sate Ponorogo cenderung lebih kental dan memiliki rasa manis karena tambahan kecap manis. Selain itu, irisan bawang merah dan cabai rawit seringkali ditambahkan sebagai pelengkap.

Sate Madura disajikan dengan lontong atau nasi, tergantung pada preferensi. Bumbu kacang yang digunakan lebih encer dibandingkan dengan Sate Ponorogo dan mengandung petis yang memberikan rasa unik. Irisan bawang goreng dan sedikit kecap manis seringkali ditambahkan untuk memberikan rasa gurih dan manis yang seimbang. Sate Madura juga sering disajikan dengan irisan mentimun dan tomat sebagai pelengkap segar.

Perbedaan Cita Rasa

Sate Ponorogo menawarkan rasa manis dan gurih yang kuat dari bumbu kecap yang meresap ke dalam daging. Tekstur daging yang lebih besar dan lembut menambah kenikmatan saat dikunyah.

Sate Madura memiliki cita rasa yang lebih kompleks dengan keseimbangan antara manis, gurih, dan sedikit pedas dari bumbu kacangnya. Penggunaan petis memberikan aroma dan rasa khas yang tidak ditemukan pada Sate Ponorogo.

Kesimpulan

Meski sama-sama merupakan varian sate yang populer di Indonesia, Sate Ponorogo dan Sate Madura memiliki perbedaan signifikan dalam hal bahan, bumbu, cara memasak, dan penyajian. Sate Ponorogo dengan bumbu kecap manis dan potongan daging besar menawarkan rasa manis dan gurih yang lezat, sementara Sate Madura dengan bumbu kacang berpetis memberikan cita rasa yang lebih kompleks dan beragam. Keduanya merupakan contoh kekayaan kuliner Nusantara yang patut dicicipi dan diapresiasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun