Mohon tunggu...
Raysandie Iqbal Wardana Putra
Raysandie Iqbal Wardana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 23107030140

Suka Menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Blue Fire di Gunung Ijen

3 Juni 2024   00:12 Diperbarui: 3 Juni 2024   00:46 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kabarjatim.com

Tips Berkunjung ke Kawah Ijen

Persiapan Fisik:

  • Pendakian ke Kawah Ijen memerlukan kondisi fisik yang cukup baik. Latihan fisik sebelumnya disarankan untuk mempersiapkan diri menghadapi jalur pendakian yang menantang.

Perlengkapan:

  • Bawa pakaian hangat, masker gas, dan lampu senter atau headlamp jika berencana melihat api biru pada malam hari. Masker gas sangat penting untuk melindungi diri dari gas belerang yang berbahaya, karena jika terkena api akan menyebabkan luka bakar yang cukup serius.

Kebersihan dan Etika:

  • Jaga kebersihan lingkungan dengan membawa kembali sampah Anda. Hormati para penambang dan jangan mengganggu pekerjaan mereka.

Waktu Terbaik untuk Berkunjung:

  • Waktu terbaik untuk mendaki Kawah Ijen adalah pada musim kemarau (Juni hingga September) ketika cuaca lebih stabil dan pemandangan lebih jelas.
    Sumber: Kabarjatim.com
    Sumber: Kabarjatim.com

Kawah Ijen adalah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang luar biasa dan pengalaman unik yang jarang ditemukan di tempat lain. Dari pemandangan danau kawah berwarna toska hingga fenomena api biru yang memukau, setiap kunjungan ke Kawah Ijen adalah petualangan yang tak terlupakan. 

Selain itu, interaksi dengan para penambang belerang memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan kerja keras manusia di lingkungan yang ekstrem. Bagi para pecinta alam dan petualang, Kawah Ijen adalah surga tersembunyi yang wajib dijelajahi. 

Terdapat juga keunikan di Gunung ini yaitu ojek gunung yang masih menggunakan tenaga manusia, ojek ini dibandrol Rp700.000 sekali jalan dan Rp1.000.000 untuk pulang - pergi, para warga yang menawarkan ojek ini dulunya kebanyakan penambang belerang yang beralih profesi karena merasa menambang belerang lebih berbahaya dibanding mengangkut penumpang. Meskipun tidak setiap hari mereka mendapatkan penumpang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun