Mohon tunggu...
Raysandie Iqbal Wardana Putra
Raysandie Iqbal Wardana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 23107030140

Suka Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Lebaran, Sarana Bertemu Sanak Saudara di Kampung Halaman dan Bermaaf-maafan

18 April 2024   23:51 Diperbarui: 18 April 2024   23:55 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran, yang juga dikenal sebagai Idul Fitri, adalah salah satu perayaan keagamaan yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan ini dirayakan setelah umat Muslim menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh, yaitu bulan Ramadan. Lebaran bukan hanya sekedar hari libur atau pesta, tetapi lebih dari itu, Lebaran memiliki makna mendalam sebagai momen kemenangan spiritual, kebersamaan, serta perayaan kasih sayang dan keadilan sosial.

Bulan Ramadan adalah bulan di mana umat Muslim berpuasa dari fajar hingga maghrib sebagai bentuk pengendalian diri dan introspeksi diri dalam meningkatkan kualitas iman dan taqwa. Dengan berakhirnya bulan Ramadan, datanglah momen Lebaran sebagai puncak dari ibadah puasa yang telah dilakukan. Lebaran menandai kemenangan spiritual setelah menjalani bulan penuh dengan ibadah, doa, dan pengorbanan

Selain itu, Lebaran juga menjadi waktu yang sangat dinanti-nanti oleh banyak orang karena menjadi sarana untuk bertemu dengan sanak saudara, keluarga, dan teman-teman yang mungkin jarang ditemui sepanjang tahun. Tradisi berkunjung ke rumah kerabat, saling memberi maaf, dan berbagi kebahagiaan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran.

Berikut adalah tradisi yang biasanya dilakukan pada saat Lebaran:

Shalat Idul Fitri

Shalat Idul Fitri, juga dikenal sebagai Shalat Ied, adalah salah satu ibadah penting yang dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia untuk menyambut hari kemenangan Idul Fitri. Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa Ramadan, Shalat Idul Fitri menjadi momen yang dinanti-nanti sebagai bentuk syukur dan rasa kemenangan setelah berhasil menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada pagi hari, tepat setelah terbit matahari, dan biasanya dilaksanakan di lapangan terbuka atau masjid yang memiliki fasilitas yang memadai untuk menampung jamaah yang cukup banyak. Pelaksanaannya seringkali dihadiri oleh ribuan atau bahkan jutaan jamaah yang berkumpul untuk melaksanakan shalat bersama.

Tata cara pelaksanaan Shalat Idul Fitri hampir sama dengan shalat fardhu pada umumnya, namun terdapat beberapa tambahan seperti takbir 7 kali pada rakaat pertama dan takbir 5 kali pada rakaat yang kedua dan khotbah setelah shalat selesai.

Setelah selesai melaksanakan shalat, dilanjutkan dengan khotbah Idul Fitri yang disampaikan oleh imam atau khatib. Khotbah ini biasanya berisi tentang pesan-pesan keagamaan, nasihat, dan motivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah berhasil melewati bulan Ramadan.

Bertemu Sanak Saudara dan Keluarga

Lebaran adalah saat yang paling dinanti-nanti untuk berkumpul dengan sanak saudara dan keluarga. Tradisi berkunjung ke rumah kerabat dan saling bertukar kunjungan menjadi bagian dari ritual Lebaran yang tak terpisahkan.

Kegembiraan menyambut tamu, membagikan makanan khas Lebaran, dan berbagi cerita menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang. 

Bermaaf - maafan

Salah satu tradisi yang paling penting dalam Lebaran adalah bermaaf - maafan. Lebaran mengajarkan pentingnya memaafkan dan meminta maaf sebagai bentuk introspeksi diri, pembersihan hati, serta mempererat tali persaudaraan.

Dengan bermaaf - maafan, umat Muslim diajarkan untuk melihat kekurangan dan kesalahan diri sendiri serta orang lain dengan lapang dada. Meminta maaf dengan tulus dan menerima maaf dengan hati terbuka adalah langkah awal untuk menciptakan kedamaian, harmoni, dan kerukunan dalam keluarga maupun masyarakat.

Mudik

Mudik merupakan fenomena tahunan yang tak terpisahkan dari tradisi Lebaran di Indonesia. Istilah 'mudik' berasal dari bahasa Jawa yang berarti pulang kampung. Mudik memiliki makna dan nilai budaya yang mendalam. Bagi banyak orang, pulang kampung merupakan cara untuk mengenang dan menghormati tradisi serta akar budaya yang telah ditanamkan oleh leluhur. Selain itu, mudik juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan keluarga yang saling mendukung dan menghargai.

Mudik memberikan kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul kembali, saling berbagi cerita, serta mempererat tali silaturahmi. Momen reuni ini menjadi waktu yang dinantikan oleh banyak orang, terutama mereka yang telah lama tidak bertemu dengan keluarga besar.

Mudik juga dapat menjadi cara untuk mengembalikan energi dan ketenangan hati. Kembali ke kampung halaman, jauh dari kesibukan dan hiruk pikuk kota, memberikan kesempatan untuk bersantai, menenangkan pikiran, serta mengisi kembali energi fisik dan mental.

Mudik menjadi sarana untuk mempertahankan jalinan emosi dan kenangan yang telah terjalin dengan keluarga di kampung halaman. Momen - momen indah, cerita-cerita lama, serta kenangan masa kecil menjadi hal yang sangat dinantikan dan diingat kembali saat mudik.

menurut Tyas, mudik adalah wajib hukumnya dilakukan setiap tahun "selama keluarga sek enek, aku kudu mulih" (selama keluarga masih ada, saya harus pulang) tutur wanita paruh baya yang sekarang berdomisili di Jakarta ketika ditemui di rumah mbah kakung.

dok. pribadi
dok. pribadi

dok. pribadi
dok. pribadi
Sungkem

Tradisi sungkem saat Lebaran adalah salah satu aspek budaya Indonesia yang menggambarkan penghormatan dan rasa syukur. tradisi sungkem biasanya dilakukan oleh anggota keluarga yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda penghormatan, memohon maaf, dan berkah. Biasanya, anggota keluarga yang lebih tua memberikan hadiah atau uang tunai kepada yang lebih muda setelah menerima sungkem dan ucapan selamat.

sungkem dilakukan dengan membungkuk atau merunduk sambil mengucapkan kata-kata penghormatan seperti "Mohon maaf lahir dan batin". Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai kekeluargaan, kerendahan hati, serta menghargai dan menghormati peran dan pengalaman generasi sebelumnya.

Melalui sungkem, tercipta hubungan yang harmonis antar generasi, mempererat tali silaturahmi, serta mengajarkan pentingnya saling menghargai dan menghormati peran serta pengalaman orang yang lebih tua. Sungkem juga menjadi momen yang tepat untuk bermaaf-maafan, membersihkan hati, dan memulai lembaran baru dalam kehidupan bersama keluarga.

Liburan 

Liburan Lebaran bukan hanya identik dengan tradisi keluarga dan kebersamaan, namun juga menjadi momen yang tepat untuk melakukan rekreasi dan wisata. Bagi sebagian orang, liburan Lebaran menjadi waktu yang sempurna untuk melepas penat dan menghabiskan waktu dengan cara yang berbeda.

Salah satu kegiatan yang sering menjadi favorit saat liburan Lebaran adalah wisata kuliner. Banyak tempat makan dan restoran yang menawarkan hidangan khas Lebaran, mulai dari takjil, makanan berat, hingga kue - kue kering. Wisata kuliner ini menjadi kesempatan untuk mencoba berbagai jenis makanan dan menghabiskan waktu berkumpul bersama keluarga atau teman.

Mengunjungi tempat-tempat wisata alam seperti pantai, gunung, dan danau menjadi alternatif menarik untuk rekreasi saat Lebaran. Cuaca yang cerah dan udara segar menjadi pemandangan yang sempurna untuk menikmati keindahan alam Indonesia bersama keluarga.

Mengunjungi museum, candi, atau tempat bersejarah lainnya menjadi kegiatan edukatif yang menarik. Mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan budaya Indonesia dapat menjadi pengalaman yang berharga, terutama untuk generasi muda.

Kesimpulan

Libur Lebaran memiliki banyak manfaat yaitu dapat bertemu saudara yang sudah lama berpisah, bermaaf -- maafan, hingga berwisata lebaran. Tentunya sangat menyenangkan apabila momen lebaran diisi dengan sukacita dengan berbincang tentang masa lampau yang sangat indah untuk dikenang. 

Jadi sejauh apapun kamu meninggalkan kampung halaman, jangan sampai lupa mudik kembali ke kampung untuk menikmati nyamannya berkumpul bersama keluarga. Dan semoga kita diberikan kesehatan agar selalu bisa berkumpul dengan saudara dan berbincang tawa serta dapat bertemu Lebaran -- Lebaran berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun