Mohon tunggu...
Iqbal Maulana
Iqbal Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta

”you can do the best research and be making the strongest intellectual argument, but if readers don’t get get past the third paragraph you’ve wasted your energy and valuable ink.” - Carl Hiaasen.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Zero Waste Awal Perubahan Lingkungan

30 September 2021   23:35 Diperbarui: 1 Oktober 2021   04:08 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penumpukan Sampah Yang Sangat Menggunung (credit: pixabay)

Dewasa ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat memprihatinkan dalam urusan pengelolaan sampah, bahkan hingga saat ini penumpukkan sampah masih terjadi. 

Dikutip di lifestyle.bisnis.com, bahwa selama Kuartal I-2021, total sampah botol plastik yang berhasil dikumpulkan PT Inocycle Technology Group Tbk. (INOV) adalah sebanyak 11.600 ton. 

Sebagian dari jumlah tersebut dikumpulkan melalui Plasticpay, sedangkan sebagian besar berasal dari sampah botol plastik yang dikumpulkan dari pengepul atau aggregator.  

Data tersebut menjadi bukti bahwa saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang belum mampu mengelola sampah dengan baik. 

Tentu, dengan menumpuknya sampah akan memiliki dampak buruk untuk kesehatan lingkungan dan juga masyarakat sekitar serta dapat menimbulkan berbagai macam penyakit menular dan pencemaran air dan tanah. 

Tentu hal ini dapat dicegah dengan cara Zero Waste yaitu perubahan gaya hidup masyarakat yang sangat bergantung pada barang berbahan dasar plastik untuk sekali pakai. 

Zero Waste menjadi pemantik untuk pengelolaan sampah serta langkah awal untuk merubah kebiasaan menggunakan barang yang memakai bahan dasar plastik untuk sekali pakai. 

Dikutip dari zerowaste.id, Bea Johnson dari Zero Waste Home mempopulerkan 6 R, yaitu: “Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot” atau di dalam bahasa indonesia “Menolak, Kurangi, Gunakan Kembali, Daur Ulang, Membusuk”. 6 R ini menjadi pegangan atau rujukan sebagai dasar dalam Zero Waste dalam gerakannya. 

Sampah plastik menjadi salah satu sampah yang sulit untuk terurai, dikutip dari BBC.com sampah plastik khususnya dalam bentuk kantong, membutuhkan waktu 20 hingga 1.000 tahun untuk akhirnya dapat terurai. 

Intinya, Zero Waste memberikan solusi dalam langkah awal untuk mengubah pola hidup kita yang sangat memiliki ketergantungan dengan plastik dan berdampak sangat buruk bagi lingkungan, masyarakat dan juga makhluk hidup lainnya. 

Hal yang tak kala pentingnya ialah perlu diadakannya sosialisasi mengenai Zero Waste kepada seluruh elemen masyarakat sebagai edukasi awal atau pengetahuan agar mampu mengimplementasikan dengan sempurna. 

Tidak hanya sosialisasi, perlu adanya kesadaran diri dan kerjasama semua elemen masyarakat dan pemerintah agar dapat terealisasi dengan baik.

Bagaimana pun kesehatan lingkungan adalah salah satu hal yang paling utama untuk diselamatkan, karena bertujuan untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari bahaya sampah plastik yang terus bertambah disetiap tahunnya, hal ini akan berdampak merusak berbagai macam tumbuhan, keindahan alam dan juga rantai makan hewan. 

Sangat disayangkan apabila alam kita yang indah rusak karena sampah plastik, tanah dan air tercemar dan banyak hewan yang mati karena sampah plastik. 

Bagaimana pun hidup sehat berawal dari kita yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dari bahayanya sampah plastik maupun non plastik demi menjaga keindahan alam, kelangsungan makhluk hidup dan yang terpenting untuk masa depan anak-anak bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun