"terus ? "
" terus apa ?"
" terus kalau ngga capek kenapa ?"
" aku masih suka sama kamu "
Aku melihat jelas mukanya yang sedari tadi telah menunjukan kekhawatiran dan kini ia benar benar khawatir. Ia takut, ia gugup, ada perasaan kasihan disana. Ia berusaha melupakannya. Aku terlampau menyesal memulai percakapan ini.
" aku ngga bisa begini, dan kamu juga ngga boleh begini "
" kenapa  ngga boleh? "
" itu mengganggu perasaan ku "
" pertunangan mu juga menganggu perasaanku, sejak persoalan kita tak pernah tuntas "
" apa nya yang tidak tuntas ? ku rasa saat itu sudah cukup " Perempuan itu menahan nafas dengan berat
" Â tidak cukup, karena kamu meninggalkanku "
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!