Gelombang laut terjadi karena rambatan gerak naik-turun (osilasi) air laut. Gelombang berbeda dengan arus karena tidak melibatkan aliran air. Perambatan hanya terjadi pada energi akibat gerak naik-turunnya air laut. Karena melibatkan gerakan naik turun, gelombang dapat diamati menggunakan automatic water level recorder (AWLR). Prinsipnya, alat ini mirip dengan floating tide gauge. Pelampung dihubungkan dengan katrol, sehingga gerak naik-turun pelampung  akan memutar katrol yang memengaruhi tegangan pada sistem elektronik. Perubahan tegangan akan terbaca oleh sensor sehingga data ketinggian air akan terekam secara elektrik.
Radar type water level recorder merupakan perekam tinggi muka air yang menggunakan prinsip radar. Transduser akan memancarkan gelombang mikro ke permukaan air. Kemudian, sensor menerima pantulan gelombang dari permukaan air tersebut. Waktu dari pemancaran hingga menerima gelombang pantul akan diolah menjadi data ketinggian air. Perekaman data ketinggian air setiap saat dapat digunakan untuk melakukan studi gelombang laut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H