Pengambilan Sampel Tanah di Laut (Sedimentation Study)
Sedimentation study digunakan untuk mempelajari karakteristik tanah di dasar laut. Untuk mengambil sampel tanah dasar laut, digunakan alat grab sampler. Jumlah tanah yang dapat diambil kurang lebih seluas 0,1 m2 dengan kedalaman 20 cm. Terdapat beberapa jenis grab sampler, meliputi Shipek, Van Veen, Ponar, dan Ekman. Secara umum, grab sampler memiliki bentuk seperti capit. Grab sampler berada dalam keadaan terbuka ketika diturunkan dari kapal menggunakan tali. Ketika mencapai dasar laut, capit grab sampler akan tertutup sehingga tanah akan "tergenggam" oleh capit grab sampler. Setelah terkunci, grab sampler ditarik ke permukaan.
Pengambilan Sampel Air di Laut
Air laut memiliki karakteristik yang berbeda bergantung pada kedalamannya. Untuk mengambil sampel air laut dari kedalaman tertentu, perlu digunakan Nansen Bottle. Nensen Bottle berbentuk silinder dan terbuat dari logam atau plastik dengan plug valve di kedua ujungnya. Plug valve berada dalam kondisi terbuka ketika Nensen Bottle diturunkan ke dalam laut menggunkaan kabel. Ujung atas dan bawah Nensen Bottle dikaitkan dengan kabel. Ketika berada pada kedalaman yang diinginkan, pemberat kuningan yang disebut "messenger" dijatuhkan melalui kabel. Ketika pemberat menghantam kaitan atas botol, kaitannya akan terlepas, membuat botol terbalik. Ketika botol terbalik, plug valve di kedua ujung tertutup sehingga menjebak air pada kedalaman tersebut.
Pengamatan Pasang Surut Air Laut (Tidal Observation)
Pasang surut (Pasut) permukaan air laut disebabkan oleh gravitasi bulan dan matahari. Ketika matahari, bumi, dan bulan memiliki posisi segaris, maka laut akan tertarik sehingga terjadi pasang. Sementara, surut terjadi ketika sudut antara matahari, bumi, dan bulan adalah 90o. Untuk keperluan ilmiah, pasang surut diamati setiap 18,6 tahun. Untuk keperluan praktis, cukup pengamatan selama 15 piantan (15 hari) atau 29 piantan (30 hari). Pengukuran dapat dilakukan dengan metode manual atau otomatis.
Pengukuran secara manual dilakukan dengan menggunakan tide staff. Tide staff merupakan alat sederhana seperti penggaris yang dibuat menggunakan papan dengan skala dalam sistem meter. Tide staff diletakkan pada titik permukaan air yang akan diamati pasang surutnya. Permukaan air akan terukur pada skala tide staff. Terjadinya pasang surut membut permukaan terbaca pada skala yang berbeda-beda setiap harinya. Pengukuran dilakukan setiap 30 menit. Panjang tidal staff harus lebih besar daripada tunggang pasang surut (tidal range) sehingga pengukuran dapat terbaca setiap saat.
Pressure tide gauge menggunakan transduser tekanan yang diletakkan pada kedalaman tertentu. Perubahan tekanan hidrostatis mengindikasikan perubahan ketinggian permukaan air. Data tekanan akan diolah menjadi ketinggian permukaan secara elektrik.