Jika waktu mampu didihkan air mata
Luka basah tempias di sampingnya, hanya,
Lebih tabah dari biasanya
Lebih arif dari sebelumnya
Lebih menerima dari penolakannya
Lebih dalam dari hati paling ulu
Lebih jauh dari jarak tempuhnya
Lebih lebar dari garis edarnya
Lebih bening dari corak warnanya
Lebih kikuk dari kebiasaannya
Lebih tak mungkin merumuskannya
Singkatnya,
Menjadikan ketiadaan sebagai kekuatan
Mencoba peruntungan sebelum
mengambil keputusan-keputusan besar
Tapi, sudah kadung kita intim
"Hei Mey, mana lebih kau senang
Tenggelam atau berenang?"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI