Mohon tunggu...
Stefanus Jiman
Stefanus Jiman Mohon Tunggu... -

I was a student at one college in salatiga. Hobby gardening, writing, reading and culinary tours. I have a vision of change for the better. Because I believe God created me to be a winner in this world.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Balada Pintu Kantor

26 Mei 2012   03:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:47 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terlahir dari sosok yang sederhana dan tinggal di dinding salah satu ruangan yang cukup besar di sebuah gedung megah di tengah kota. Aku memiliki dua bagian tubuh yang menarik, yaitu wajah dan lenganku. Tanganku tidak banyak bekerja tetapi setiapa ada orang yang keluar masuk tempat tinggalku selalu disalaminya. Sebagai rasa hormat dan penghargaanku aku selalu mengiring orang yang menjabat tanganku sampai ia lalu dariku. Wajahku putih bersih berbentuk persegi panjang, aku cukup bangga dengan wajahku. Meskipun wajahku tidak terlalu cantik, wajahku jadi pusat perhatian banyak orang. Kadang-kadang orang yang memperhatikan wajahku sampai mau menempelkan mukanya, sampai-sampai aka malu sendiri dan salah tingkah.

Dibalik sosokku yang kokoh dan menawan ini aku ingin menjadi pribadi yang bermanfaatbagi kepentingan orang lain. Aku ingin melindungi lingkunganku dari tangan-tangan jahil, menjadi saksi yang tidak bocor mulut dan setia.

Rasa bangga kurasakan saat orang-orang yang lewat di daerahku bersolek didepan wajahku. Ada yang menyisir rambutnya, memakai lipstick, merapikan kerah baju atau hanya sekedar merapikan letak dasinya. Aku sangat senang ketika orang-orang di belakangku bekerja sama dan mengeluarkan ide-ide kreatifnya untuk bisnis yang meningkatkan taraf hidup mereka dan untuk mewarnai roda ekonomi negeri ini. Terlebih kalau mereka sepakat atas rencana-rencana yang membawa dampak positif bagi kepentingan bersama. Senyumku mengembang ketika ada orang yang mencolek badanku, rasanya akuterbang tinggi, terlebih ketika tanganku dituntun rasa penatku hilang rasa damai meliputi diriku.

Sebagai sosok yang hidup aku pun merasakan suka dan duka. Tanpa kusadari orang-orang yang memperhatikanku tiba-tiba membantingku hingga badanku babak belur, rasanya sakit. Pernah juga tubuhku di jegal hingga aku jatuh dan patah tulang. Yah, orang itu hanya menginginkan harta yang ku jaga. Meskipun rasanya sakit aku berusaha mengampuni mereka. Suatu hari orang-orang yang kuanggap sahabat dekatku melukai tubuhku karena barangnya ketinggalan dan kuncinya hilang., rasanya aku mau mati badanku dicabik-cabik, aku menjerit kesakitan, tapi dia tidak menghiraukanku.

Selamahidupku aku berusaha untuk setia dalam segala hal yang dipercayakan padaku. Aku berusaha menjadi yang terbaik, tak terasa aku sudah tua danmulai sakit-sakitan. Kondisiku semakain melemah, stamina tubuhku berangsur-angsur pergi dariku. Kian lama kakiku tidak mampu berdiri tegak lagi. Tetapi aku tetap dipaksa berdiri berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun. Akhirnya aku tak berdaya namun tidak ada seorang pun yang mempedulikan kondisiku. Aku masih dipaksa berdiri dan kakiku diganjal dengan sesuatu yang rasanya asing bagiku, terlebih ganjalan itu selalu diganti-ganti. Yah…… Keadaan tersebut hanya memperparah kondisiku saja. Suatu hari aku sakit, aku merasa tidak mampu karena tubuhku digerogoti berbagai penyakit. Noda-noda bermunculan di sekujur tubuhku, kulitku keriput dan sebagian mengelupas. Akhirnya aku merasa nggak kuat lagi dan pingsan.

Ketika aku sadar aku terbaring di ruangan yang gelap pekat dan pengap. Disekelilingku banya sosok yang tak ku kenal, mereka sangat acuh padaku.tragisnya tubuhku diinjak-injak makhluk kecil berkaki empatyang baud an menggelitik tubuhku, rasanya aku mau muntah. Tidak hanya itu penderitaanku ditambah oleh makhluk berkaki enamyang membuat jajring-jaring pada tubuh rentaku. Jarring-jaring yang dipakai sebagai hunian makhluk itu semakain memperparah kondisiku yang sudah tak berdaya.

Akhirnya ada cahaya terang yang masuk keruangan di man aku terbaring tak berdaya, hal itu membangkitkan harapanku untuk hidup lebih lama lagi. Aku mencoba bangun dari pembaringanku, aku merayap dengan langkah yang gemetaran aku mencari rumahku. Aku kaget ketika melihat sosok gagah perkasa tinggal dirumah yang kupakai untuk melewatiwaktu hampir seumur hidupku.Rasanya hatiku hancur berkeping-keping, tubuhku yang renta jatuh ke lantai, jiwaku menjerit sejadi-jadinya.

Dalam pikiranku terbersit bahwa kehancuran yang kurasakan tidak dapat membalikkan keadaanku seperti sedia kala. Aku sadar bahwa aku sudah tidak memiliki kuasa untuk tinggal lebih lama lagi dirumah yang dulu kumiliki, kini rumah itu telah menjadi milik orang lain. Meskipun keadaanku sekarang lemah dan tak berdaya aku merasa bangga atas apa yang telah kulakukan selama ini. Aku sudah mendedikasikan hidupku bagi kepentingan orang banyak. Dalam hati aku berdoa buat orang yang memiliki rumahku tersebut. Aku merasa sudah cukup banyak makan garam di dunia ini. Ku seret langkah menuju tempat peristirahatan terakhir. Tiba-tiba ada sosok malaikat yang sangat baik dan mulia membawaku ke tempat yang indah dan penuh kemuliaan. Sekarang aku tinggal di kawasan elit yang tidak pernah kubayangkan selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun