Mohon tunggu...
I Putu Surya
I Putu Surya Mohon Tunggu... Lainnya - -

saya mau mencoba sesautu yang baru, seperti menulis artikel di sini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TPA Cipayung Depok Overload: Solusi Pengelolaan Sampah bagi Warga Depok

30 Mei 2024   23:18 Diperbarui: 31 Mei 2024   14:31 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah terus menghujani Bumi kita dengan berbagai jenis dan jumlah yang tak terhitung. Mereka ada dimana mana, mengalir di sungai, dan menumpuk di tempat yang tidak berguna. Selain menjadi benda yang tidak berguna, sampah ini menyebabkan penyakit, pencemaran, dan kerusakan lingkungan yang tak dapat diperbaiki.  Sampah ini seperti badai yang tak dapat dihindari, menghancurkan rumah, jalan, dan tempat-tempat yang kita cintai, menghancurkan kesadaran manusia akan pentingnya pelestarian lingkungan dan keseimbangan alam. Sampah ini, seperti virus yang tidak dapat disembuhkan, menyebar dan menyebar, menghancurkan kesadaran manusia akan pentingnya pelestarian lingkungan dan keseimbangan alam.

Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) cipayung depok mengalami overload, ini dikarenakan mereka menampung sampah hingga 800-1500 ton perharinya sehingga total sampah yang ada di TPA Cipayung mencapai 3,5 juta ton sampah. 

Mengutip dari bapak didin sutrisno mengatakan " kondisi TPA sebenarnya sudah overload jadi perlu lagi penambahan area," ujar pengawas lapangan TPA , di kutip ( 19/01/2024).

Untuk menyelesaikan masalah pengelolaan sampah di Depok, yang pertama cara sederhananya dapat di lakukan adalah peningkatan kesadaran masyarakat dan pemerintah kota untuk memilih mana yang harus dibuang dan mana yang masih dapat didaur ulang.

Sebenarnya, pemerintah telah melaksanakan beberapa program seperti menyiapkan lahan pengelolaan sampah mandiri,kemudian ajakan memilah sampah untuk meringankan beban TPA cipayung, pemerintah Kota (Pemkot) Depok memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, dan lainnya. Beberapa program di antaranya berjalan dengan baik, tetapi masih belum signifikan.

Kedua, cara yang lebih baik untuk memilah sampah adalah dengan membedakan sampah berdasarkan jenisnya, seperti sampah organik atau anorganik, basah atau kering. Jangan membuang sampah secara acak, karena beberapa sampah dapat diurus kembali atau dijual oleh pemulung.

Ketiga, sampah dapat dikumpulkan di BSI (Bank Sampah Induk). Sampah yang Anda bawa akan ditimbang di bank sampah. Nilai sampah akan dihitung dan dicatat di buku tabungan Anda. Bank sampah akan mendaur ulang sampah menjadi biji plastik atau bahan lain yang lebih bermanfaat. Bank sampah ini bertujuan untuk membantu menangani pengolahan sampah, dan tujuan selanjutnya adalah membuat orang sadar akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.  

Dokpri
Dokpri

Tonton vidio berikut ini 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun