Dalam menjalankan sebuah bisnis, ada banyak sekali faktor yang menentukan sebuah bisnis bisa bertahan dan sukses. Salah satu faktor tersebut adalah kepuasan konsumen.
Namun, seringkali kita menemukan konsumen yang merasa tidak puas dengan produk atau layanan yang diberikan sebuah brand. Tentu, ini bukan kabar baik bagi pemilik usaha karena akan berdampak buruk bagi kelangsungan bisnis.
Lantas, apa saja faktor yang membuat pelanggan tidak puas? Artikel ini akan membahas empat alasan utamanya.
1. Kualitas Produk atau Layanan yang Tidak Konsisten
Salah satu alasan utama mengapa konsumen merasa tidak puas adalah kualitas produk atau layanan yang tidak konsisten.
Konsisten di sini maksudnya adalah produk atau jasa yang diberikan oleh sebuah bisnis kepada konsumen mempunyai kualitas yang selalu sama.
Konsumen mengharapkan produk atau layanan yang mereka beli selalu dalam kondisi terbaik.
Ketika kualitas produk bervariasi, konsumen merasa tidak mendapatkan hal yang setimpal dengan uang yang mereka keluarkan.
Misalnya, sebuah restoran yang kadang menyajikan makanan dengan rasa yang lezat dan kadang kurang enak akan membuat pelanggan ragu untuk kembali. Atau, pelayanan yang kadang tanggap dan ramah, kadang lambat.
2. Layanan yang Buruk saat Pertama Kali Membeli
Kesan atau impresi merupakan hal vital saat mulai membangun hubungan dengan konsumen. Ketika konsumen merasa tidak diperlakukan dengan baik atau tidak mendapatkan respon yang cepat dan memadai, mereka pasti akan merasa kecewa.
Misalnya, ketika konsumen menghubungi layanan pelanggan untuk mengatasi masalah namun tidak mendapatkan solusi yang memuaskan, hal ini akan meninggalkan kesan negatif dan menurunkan tingkat kepuasan. Bahkan, bisa jadi konsumen tersebut menceritakannya kepada kerabat dan teman-temannya.
3. Harga yang Tidak Sesuai dengan Kualitas
Harga yang tidak sesuai dengan kualitas produk atau layanan juga menjadi alasan ketidakpuasan konsumen.
Konsumen selalu mencari nilai terbaik dan setimpal untuk uang yang mereka keluarkan. Jika mereka merasa bahwa harga yang dibayar tidak sebanding dengan kualitas yang diterima, mereka akan merasa dirugikan.
Sebagai contoh, sebuah produk elektronik yang mahal namun cepat rusak akan membuat konsumen merasa tidak puas dan tidak akan membeli produk dari brand tersebut lagi.
4. Pain Points yang Tidak Teratasi
Pain points adalah masalah atau kesulitan yang dialami konsumen ketika menggunakan produk atau layanan tertentu. Ketika pain points ini tidak teratasi, konsumen akan merasa frustrasi dan tidak puas. Hal ini sering terjadi karena brand tidak betul-betul paham akan masalah dan kebutuhan konsumennya.
Sumber:
https://www.andilearn.com/konsep-marketing/pain-point/
https://www.youtap.id/blog/produk-atau-jasa-usaha
https://marketing.co.id/mengapa-konsumen-puas-atau-tidak-puas/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H