Mohon tunggu...
Anne Julinda
Anne Julinda Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis, menghidupkan jiwa yang mati

Tuhan bilang, tanpa rasa pahit kopi belum sempurna. Pun kehidupan. Pahit bukan pilihan, karena manis lebih menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Permintaan Maafku

10 September 2020   17:52 Diperbarui: 11 September 2020   23:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari begitu banyak kisah dalam hidupku yang t'lah tertulis

Tentang kelembutan

Tentang kehangatan

Hanyalah dirimu yang memberi kesan yang terdalam

Sejak pertama tak lagi kujumpa dirimu

Rindu ini berjihad melawan jarak dan waktu demi sebuah sapa dan maaf darimu

Tak terhitung lagi banyaknya malam

yang ku ajak bicara tentang rasa bersalahku yang tak pernah habis

Mungkinkah kau maafkan aku

Katakanlah wahai senja merah, mungkinkah?

Ku ingin kau tahu,

Aku terlalu sayang padamu

Masih namamu yang selalu kutasbihkan dalam setiap doaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun