Malam ini bulan bersinar genit sekali
Cahayanya meliuk liuk diantara pohon-pohon
Seperti seorang penari menari tari Legong Keraton
Menggoda hati yang sedang mati suri
Membangunkan jiwa jiwa yang setengah mati rasa
Ada ribuan luka kusembunyikan rapatrapat
Namun perihnya tercium malaikat
Secangkir kopi wanginya tak mampu menutupi aroma luka
Percuma waktu mencoba mengobatinya
Setiap kali sebait puisi selesai dibaca, satu luka kembali menganga
Dan si pembuat luka tidur tanpa rasa bersalahÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!