Mohon tunggu...
Anne Julinda
Anne Julinda Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis, menghidupkan jiwa yang mati

Tuhan bilang, tanpa rasa pahit kopi belum sempurna. Pun kehidupan. Pahit bukan pilihan, karena manis lebih menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rajaku

19 Juli 2020   15:30 Diperbarui: 19 Juli 2020   15:32 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pernah menjadikanmu Raja Istana Hati

;Yang pondasinya kubangun dari keyakinan pada Sang Maha

Dindingnya kokoh dibangun dari pengorbanan pengorbanan

Tiang-tiangnya berdiri tegak terbuat dari ketulusan

Atapnya indah terbuat dari cinta

Jendela-jendelanya bening terbuat dari keikhlasan

Lampu-lampunya terbuat dari kasih sayang yang tak pernah padam

Namun, pengkhianatan demi pengkhianatanmu menghancurkan istana serta isinya

Dan ketika aku sampai di ujung kesanggupan,

Tuhan menunjukkan kasih sayangNya

Terimakasih Tuhan,

Aku lebih tenang bersamaMu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun