Mohon tunggu...
Ipung Purwanto
Ipung Purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Segala yang ada padaku hanya MilikNya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Qurban, Sate dan Jamban

17 Juni 2024   09:57 Diperbarui: 17 Juni 2024   11:21 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah ribuan keluarga terbukti cukup gerak 4 jam bisa punya WC untuk selamanya. Tetapi mereka merasa sulit beli kloset keramik, pasir, semen yang nilainya tak lebih 700 rb. 

Dari dasar itulah, lebih 10 tahun ini, kami ajak ajak sedekah stimulan generik sekitar 700 ribu untuk keluarga yang tak punya WC. Impact nya luar biasa, sejak dia punya WC, selamanya tidak akan balik Ke sungai. Riset atas ribuan jamban yang kami bangun dievaluasi terakhir oleh Australian National University membuktikan sustainability ini. 

Koleksi pribadi 
Koleksi pribadi 

Kesimpulannya, Qur'ban adalah teladan yang harus kita pahami maknanya. Dan kalau sate kambing esoknya sudah tak berbekas, maka sodakoh, wakaf, donor JAMBAN adalah *ejawantah* kurban yg paling sempurna. Maka, alhamdulillah, jika keluarga Bapak ibu bisa kurban kambing tahun ini, tetapi tak perlu berlebih, karena kurban yang lain dalam wujud ilmu waktu dana bagi orang lain bisa diwujudkan. Bahkan yang tetangga atau lihat keluarga tanpa WC bisa di bantu, maka sedekah jamban Bapak bisa digunakan puluhan tahun berikutnya. Bila tidak tahu dimana ada orang tak punya WC, Bapak ibu bisa kami bantu menemukan dan memberinya langsung. 

Semoga anda semua, bisa dukung kami *BERKURBAN* Bagi orang miskin dengan hanya dengan material senilai 700 ribuan rupiah. Masih ada 20 juta keluarga di Indonesia, menunggu implementasi kurban kita.

Salam kurban. Juni 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun