Mohon tunggu...
Ipung Purwanto
Ipung Purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Segala yang ada padaku hanya MilikNya...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Diam

26 April 2024   05:02 Diperbarui: 27 April 2024   15:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya diam.

Bagaimana mungkin setetes embun berbicara di hadapan lautan? 

Bagaimana mungkin selembar daun berbicara di hadapan rimba raya?

Bagaimana mungkin sebutir debu berbicara di hadapan padang sahara?

Bagaimana mungkin nyala lilin berbicara di hadapan matahari?

Abah, nyuwun duko. Nyuwun pangestu. Sembah nuwun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun