Artinya kira2:
"Apa yang tidak mampu dilakukan oleh obat dari orang2 terpelajar, akan dilakukan oleh yang takhayul"
Lantaran sembuh berkat obat dari Klenteng, Kartini sering mengunjungi/berziarah ke Klenteng tersebut. Bahkan, R.A Kartini menganggap dirinya sebagai anak Buddha ( Ik ben een Boeddha-kindje.... )
......
Kartini berkali2 membicarakan orang Tionghoa dengan nada simpatik dan penuh kekaguman, bagaimana dengan kita, hari ini?Â
Berakhirlah kegelapan!
Merdeka!
Kita Sebangsa, SeTanah-Air dan Setara!
Sumber:
1. Majalah Sinpo, 23 Agustus 1930.
2. Nusa Jawa: Silang Budaya, jilid 1-3. Karya Prof. Denys LombardÂ