Dalam laporan Workarea, di hari Jumat dan Sabtu umumnya konsumen beraktivitas offline.Selanjutnya pada hari Minggu mereka mulai berselancar kembali untuk mencari produk yang kemudian dimasukkan ke dalam wishlist.Temuan-temuan ini tentu bisa menjadi referensi para pelaku e-commerceuntuk kapan melakukan flash saleataupun strategi promosi yang menarik konsumen untuk melakukan transaksi.
Metode Pembayaran Transfer Bank Masih Tetap Populer
Dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura yang rata-rata pembayaran dilakukan menggunakan kartu kredit, konsumen Indonesia masih nyaman menggunakan cara konvensional saat berbelanja online.
Meski metode pembayaran yang ditawarkan e-commercesudah cukup beragam, riset iPrice yang memakai sampel data dari 200 lebih e-commercelokal menemukan 94 persen transaksi masih didominasi metode transfer bank. Metode Cash on Delivery(COD) pun masih populer, terbukti sebanyak 43 persen e-commercemasih menawarkan opsi tersebut.
Wajar bila kita melihat konsumen Indonesia cenderung memilih metode pembayaran yang masih jadul. Hal ini dikarenakan masih banyak orang dewasa yang belum memiliki rekening bank, yakni sekitar 150 juta orang. Penetrasi kartu kredit di Indonesia juga masih paling rendah dibanding negara lain di Asia Tenggara. Codapay mencatat pada tahun 2015 penetrasi kartu kredit di tanah air hanya sebesar 1,6 persen.
Trust issuejuga menjadi alasan COD masih banyak dipakai oleh konsumen meskipun metode ini sebenarnya tidak efektif. Secara bersamaan, data tersebut menunjukkan ada yang kurang matang di sistem pembayaran e-commerceIndonesia. Sistem pembayaran ini tentu masih menjadi masalah klasik yang tak kunjung usai dalam pekerjaan rumah pelaku industri e-commerce.
Untuk mengunduh laporan lengkap White Paper e-commerce iPrice, Anda bisa mengunjungitautan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H