Mohon tunggu...
IPrice Group
IPrice Group Mohon Tunggu... Akuntan - iPrice Insight

Akun Official dari iPrice Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

[RISET] Waktu yang Dihabiskan Konsumen Indonesia di Toko ''Online''

17 Januari 2018   17:00 Diperbarui: 17 Januari 2018   17:11 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsumen online Indonesia tiap tahunnya selalu meningkat. Sumber foto: pexels.com

Pertanyaan lain yang muncul ketika berbicara rata-rata waktu yang dihabiskan saat mengunjungi situs toko onlineadalah apakah lamanya waktu kunjungan sebuah website menunjukkan banyaknya transaksi?

Jawabannya belum tentu. Jika dibandingkan dengan negara Singapura yang merupakan konsumen belanja onlinenomor satu di Asia Tenggara, rata-rata waktu sekali kunjungan mereka di situs onlinejuga sekitar 4 menit 22 detik)*. Hal ini menunjukkan bahwa lama waktu kunjungan pelanggan di toko onlinebelum tentu menandakan terjadinya transaksi online.

Riset Nielsen tahun 2014 menunjukkan 80% perilaku konsumen Indonesia masih menggunakan situs toko onlineuntuk melihat reviewproduk yang diinginkan sebelum membelinya secara offline.Hal ini disebabkan masih banyak konsumen Indonesia yang belum percaya dengan sistem transaksi onlinedan memberikan informasi kartu kredit mereka.

Riset SingPost di tahun 2014 juga menyatakan baru sebanyak 5,9 juta dari 83 juta pengguna yang melakukan belanja online.Angka ini sekilas terlihat banyak tapi sebenarnya baru 8% saja dari total jumlah populasi pengguna internet di Indonesia.

Meskipun begitu, angka ini tumbuh seiring dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia. Di tahun 2017, Gubernur BI Agus Martowardojo mengkonfirmasi peningkatan jumlah pengguna internet Indonesia yang berbelanja onlinemencapai 24,73 juta orang. Bank Indonesia juga melansir jumlah transaksi belanja onlinemencapai Rp75 triliun di tahun lalu.

Angka tersebut memang terlihat fantastis, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menikmati manfaat dari revolusi ekonomi digital. Hal ini terlihat dari rasio antara jumlah pengguna internet dan jumlah penduduk yang masih rendah, yakni sekitar 51 persen.

Rasio tersebut masih relatif jauh di bawah negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang sebesar 71% dan Thailand 67%. Meskipun begitu, angka ini merupakan potensi pasar online yang perlu digenjot oleh berbagai sektor, terutama pemerintah dalam berinvestasi di bidang teknologi informasi yang masih tergolong rendah. Investasi infrastruktur dalam bidang IT tentunya akan meningkatkan penggunaan internet masyarakat Indonesia yang berujung peningkatan transaksi online.

Artikel riset ini ditulis oleh Indah Mustikasari, Content Marketer dari iPrice Group. Artikel ini pertama kali diunggah di Blog iPrice.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun