Ipon Semesta, Kurator - Ketua Persegi (Persaudaraan Seniman Gambar Indonesia)
Pasar Seni Ancol, 27 September 2024
---------------------------------
Ceramah Seni Rupa
Oleh: Abbas Albasyah
Selamat malam para tamu dan seniman Pasar Seni hari ini merupakan hari ke enam dan pekan apresiasi seni yang dilakukan oleh Pasar Seni Jaya Ancol dalam rangka memperluas apresiasi seni itu sendiri. Sebagaimana acara yang telah ditetapkan pada malam ini bertindak sebagai moderator Abbas Albasyah dan waktu-waktu sebelumnya adalan Kusnadi, Handogo, Harijadi, Soedarmadi beberapa hari yang lalu juga. Hendra Gunawan yang sekarang lagi berpameran di TIM dan yang pada malam ini sempat berkumpul di sini. Para tamu teman-teman sekalian para pelukis yang kami hormati. Akhirnya kita sampai pada waktu bagi teman-teman beristirahat sejenak untuk mendengarkan obrolan Abbos Albanyan tentang karya-karya yang ada didekat kita sekalian. Untuk menyingkat waktu kami persihlakan Abbas Albasyah.
Ehem... Saudara pimpinan para pelukis para seniman dan para peminat yang kebetulan singgah pada malam ini di dalam arena terbuka ini baiklah saya mengucapkan salam yang lajimnya itu Assalamu Alaikum. Warohmatulohi wabarakatuh semoga kita bertahagia. Memang bagi saya pribadi sangat menyenangkan apabila saya bisa bertemu kawan-kawan seniman, karena itu merupakan suatu kebutuhan bagi saya. Namun kadang-kadang juga saya merasa susah bicara tentang seni karena walaupun masalahnya kita maklumi banyak sekali namun dari mana kita mual bicara adalah sukar sekali. Apakah kita bicara dari A, apakah kita bicara dari X, atau bicara dari akhir dan segala pembicaraan. Walaupun demikian saya rasakan bahwa saya ingin menyatakan di sini sebagai suatu hal yang saya rasakan bahwa bicara seni ini bicara mengenai pilihan hidup menyangkut pengetahuan dan pengalaman dan menyangkut hal-hal sebagai suatu praktek komunikas. Demikianlah yang diterangkan oleh Bapak Daud Yusuf, ini bisa dijabarkan dalam arti yang luas sekali tapi juga bisa dijabarkan dalam arti yang praktis. Baklah kita ambil dalam arti yang praktis saja. Tentu dalam praktek komunikasi manusia bagamanapun juga dia akan dipengaruhi oleh pengetahuannya dan oleh pilihannya. Pengalaman yang didapat karena kesengajaan demikianlah. Juga pengetahuan pengetahuan yang didapat dengan kesengajaan mendapat pengetahuan itu dan yang didapat dengan tidak sengaja sedang pengetahuan dan pengalaman itu merupakan suatu bentuk dari pada apa yang kita pilih sebagai individu sebagai pribadi penyajian-penyajian itu juga hendaknya di sertai oleh cara, oleh sikap perilaku dan juga imu komunikasi.
Untuk ini juga dibutuhkan persaratan-persyaratan profesinya, sebab dengan demikian apabila masalah profesi sangat di sebagai penunjuk pengamat dapat diberikan informasi ini barangkali sangat penting untuk rekan-rekan yang berada di Pasar Seni. Coba usahakan selain usaha-usaha komunikasi melalui produksinya juga berkomunikasi secara manusiawi dari hati ke hati dan perasaan-keperasaan sehingga dengan demikian terjadi hubungan yang intim yang secara terbuka secara sepontan memberikan eee..., apa respon pada karya-karyanya. Barangkal ini perlu menjadi perhatian rekan-rekan semacam informasi yang ditujukan kepada para pengunjung Pasar Seni ini mengenai berbagai hal yang ada sangkut pautnya penyajan-penyajian yang ada di Pasar Seni. Suatu ketika mungkin perlu adanya infentarisasi dan berbagai tokoh yang ada di sini melalui guide book. Terhadap tokoh-tokoh itu dijelaskan karya-karyanya sehingga dengan demikian para publik ini diantar ke suatu guide dan akan mempermudah untuk berkomunikasi. Dengan demikian juga membantu agar para seniman mengusahakan selau karya karya lebih baik, lebih bermutu. Dan ini saya yakin dari pak lurah dari pak Suluh dapat diusahakan dengan sederhana yaitu dengan membuat atau mewajibkan kepada seluruh rekan-rekan kita di Pasar Seni ini adanya riwayat hidup singkat mengenai ke karyaannya. Pernah membuat apa saja, bagaimana, dimana, bahkan kalau bisa tiap-tiap pelukis itu memperlihatkan ini dari karya-karyanya ini barangkali memberi informasi. Tentu saja tidak terlalu jelimet. Yang dibutuhkan saja yang ada hubungannya dengan karya yang telah dibuat umpamanya suatu ketika orang ingin membuat potret dengan pastel tentu saja akan lain dengan membuat oil atau dengan konte. umpanya saja si A melukis potret, tidak hanya dengan pastel tapi juga dengan oil atau dengan cat air dan sebagainya ini juga mempermudah. Tentu saja di sini tidak bermaksud untuk memberikan informasi yang berlebih-lebihan atau informasi yang justru menyempitkan pilihan Tidak, tapi seperti yang disampaikan tadi, barangkali itu yang dimaksudkan supaya lebih mudah untuk berkomunikasi.
Suluh Darmadji
Terima kasih pak Abbas. Karena memang cita-cita, walaupun umur tiga tahun lebih enam bulan itu bukan merupakan suatu umur yang dewasa... saya kira... dibandingkan dengan umurnya TIM yang sudah sepuluh tahun kira-kira, tanggal berapa, bulan berapa kita berumur sepuluh tahun. Yang tiga tahun lebih tujuh bulan apa yang kita capai ini memang merupakan tingkat demi tingkat yang kita jalani. Kita ingin menerbitkan brosur tentang Pasar Seni apa itu cita-citanya siapa itu penghuninya dan sebagainya. Bahkan kita sudah memberanikan diri minta ruang pameran yang lebih representatif yang kira-kira bisa berpameran ya, enam puluh lukisan begitu. Kalau pameran bersama sampai seratus lukisan. Dan diharapkan memang bisa kita bangun tahun depan kalau tidak ada aral melintang. Dan Ruang ini apakah itu namanya Galeri atau apa, itu kita harapkan ruang yang serba guna dimana kemudian dapat bukan hanya sekedar Pasar Seni seperti adanya sekarang. Tetapi dengan adanya sesuatu pameran yang dilakukan maka kita lebih mengenal pribadi pribadi si pelukis itu dengan lebih dalam. Memang agak sulit untuk membuat brosur untuk mencakup kira-kira kurang lebih seratus empat puluh seniman atau yang menamakan dirinya seniman ini. Karena yang satu masuk yang lain tidak masuk, nanti ada yang sakit hati. Jadi kita akan tetap. Kita tetap yakin memang perkembangan yang kita lakukan sekarang ini tidak salah arah. Juga berharap suatu saat nanti kita mencapai apa yang kita cita-citakan. Dan kami yakin pula bahwa kita akan menambah satu Galeri lagi satu galeri di tambah kios-kios kecil seperti sekarang ini, karena sekarang sudah tidak menampung lagi. Sekarang sudah mulai tidak bisa menabung dan harus memulai memikirkan, tahap ke dua untuk tahun depan dan dengan perkembangan ini kita harapkan memang arah gerak itu bisa menjadi lebih luas lagi dan bukan saja melalui media yang kita ciptakan disitu tetapi komunikasi langsung yang bisa kita ciptakan setiap hari. Kepada para pengunjung itu sendiri kita harapkan memang di samping apresiasi dalam salah satu tujuan pasar seni adalah membuka komunikasi langsung antara si konsumen dengan seniman. Apakah itu pelukis, pengrajin, pematung, dan lain sebagainya. Dan dengan demikian bapak-bapak sekalian dan para pengunjung terutama untuk bapak Abbas malam hari ini kami gembira sekali. Karena sebetulnya banyak hal yaitu hal-hal yang mungkin sangat elementer tapi kalau dibahas sangat dalam. Tergantung dari sisi mana dilihatnya, tapi tentu kedua sisi ini bisa dilihat secara keseluruhan dan kami yakin apa yang dilakukan pada malam hari ini merupakan sesuatu hal yang berguna, karena dengan demikian kita kita dapat memantabkan diri kita sebagai mana yang di anggap baik oleh para seniman. Tapi juga kita menyadap apa yang diinginkan oleh para pengunjung terhadap kita dan kami yakin media-media macam ini lebih dapat berguna. Sekali lagi kami dari seniman-seniman yang di sini yang agaknya sekarang sudah mulai dikunjungi bukan saja oleh pengunjung awam tapi juga oleh bapak-bapak yang lain. Misalnya beberapa hari yang lalu pak Affandi, kemudian pak Hendra, pak Wahdi semua berkunjung ke sini malah malam ini juga saya lihat juga Kartika. Sidharta, dan saya kira sesuatu hal yang menarik sekali. Tempat ini bukan saja tempat pertemuan antara pengunjung dan seniman tetapi tempat pertemuan antara sesama seniman-seniman mengucapkan banyak terima kasih. Dan semoga apa yang di janjikan pak Abbas mengenal pengembangan Pasar Seni lebih lanjut dapat menjadi suatu kenyataan. Sekian dan terima kasih.
Pasar Seni, 10 Maret 1979.