Mohon tunggu...
Ipon Semesta
Ipon Semesta Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Seniman. Melukis dan Menulis. Mantan Jurnalis Seni dan Budaya. Ketua PERSEGI (Persaudaraan Seniman Gambar Indonesia)

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Resistance Art Movement

1 Oktober 2024   21:17 Diperbarui: 1 Oktober 2024   21:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resistance Art Movement

Seniman grafiti, Umanx (muhammad umaryadi 30), memilih tema karyanya begitu sederhana dengan ciri khas yang sangat spesifik dan karakter yang kuat. Umanx menggabungkan pelbagai elemen, figur, warna serta simbolisme. 

Karya-karyanya menghadirkan suasana berbeda. Penggunaan warna-warna kontras pada objek-objek figuratif, memadukan teks dengan simbol-simbol abstraksi kehidupan sehari-hari dari pengalaman dan pengamatan batin yang meliputinya. 

Umanx menghadirkan karya-karya yang cenderung provokatif. Meskipun tema, warna dan simbol karya-karyanya terlihat sederhana namun cukup efektif menekan pesan dan suasana yang ingin disampaikan. 

Tema karyanya adalah jiwa yang berbicara dalam cahaya. Jiwa dari lukisan yang memancarkan emosi dan menggugah suasana hati. Figur dan elemen pada karyanya adalah simbolisme tersendiri, seperti bahasa rahasia yang hanya bisa dipahami oleh hati. Kombinasi warna-warnanya menciptakan harmoni atau ketegangan yang kompleks, seperti simphony yang mengalun lembut, dengan nada-nada yang menggugah. 

Sapuan kuas, garis, objek, dan warna dalam karya-karyanya, tersembunyi momen estetik. Proses kreatifnya adalah tarian antara imajinasi dan realitas, dimana setiap elemen visual adalah langkah menuju ekspresi yang lebih dalam. 

Karya-karyanya cerminan dari perjalanan batinnya, sebuah narasi visual dalam "diam" mengajak pembicaraan mendalam, mengungkap keindahan dan makna yang tak terucapkan. Narasi visual yang mengungkapkan, makna, ekpresi jiwa dan pengalaman estetik berkeseniannya yang ia bangun dari tepi jalan.

Pria kelahiran Jakarta ini mengawali proses kesenimanannya dari sekadar coretan-coretan sederhana yang menghiasi dinding-dinding kota Jakarta. Melalui seni grafiti, seni jalanan yang dipilihnya digunakan sebagai bentuk "perlawanan" dan ekspresi. 

Meskipun dalam karya-karyanya mengekplorasi elemen-elemen naif yang mirip dengan karya lukis anak-anak, namun itu adalah medium yang tepat untuk mengekpresikan diri, menyampaikan pesan moral, sosial dan emosinya dengan satir. 

Dua sosok seniman street art yang menginspirasi dan memengaruhi proses pengkaryaannya adalah Bansky, seniman grafiti misterius asal Inggris dan Jean Michel Basquiat seniman grafiti asal Amerika yang menggabungkan gaya naif dan grafiti. Karya-karya umanx dari penggabungan grafiti dan naif yang menggagumkan itu dipamerkan di studionya di pasar seni ancol. 

Dan itu bagian dari keseriusannya dalam gerakan seni yang revelusioner, seperti coretan-coretan yang menghiasi dinding-dinding kota New York pada tahun 1970-an. 

Kurator: Ipon Semesta 

Ketua Persegi (Persaudaraan Seniman Gambar Indonesia)

Pasar Seni Ancol 1 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun