Mohon tunggu...
Ipom
Ipom Mohon Tunggu... Insinyur - Seseorang yang berakting menjadi penulis

Seseorang yang berakting menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Raksasa dan Malaikat Kecil

23 April 2017   13:05 Diperbarui: 24 April 2017   06:00 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tak perlu pakai bahasa-bahasa dari negara teluk sana buat komunikasi sama Sang Maha Segalanya, komat-kamit kaya orang nggak jelas gitu.” Jelas Cak Chiku.

Di lantai dua ruko dekat jendela inilah, Cak Chiku sedang membuat sekaligus membaca monolog tentang apa yang ada dalam tubuhnya rasakan. Tentang alam, sosial politik, bola, dan tentu saja dirinya sendiri. Bulan ini memang terasa berat bagi Cak Chiku, bisnisnya sedang tidak menentu, yang paling terakhir, bonus dari pekerjaan sambilan jadi buzzer koh Ngahok gagal cair. Ya penyebabnya koh Ngahok kalah di putaran kedua pemilihan RW ini.

Order dan disorder, teori chaos. Tiba-tiba Cak Chiku teringat teori ini, teori yang menurut Cak Chiku membahas tentang ketidakaturan dalam keteraturan. Kejadian-kejadian yang tak terduka kalau diteliti lebih lanjut membentuk sebuah pola, pola yang bisa membuat Cak Chiku sedikit banyak menyadari arti hidup ini. Hidup tak melulu tentang hitam dan putih. Hidup yang seakan-akan penuh misteri ini sudah punya skenario nya sendiri, cuma manusia diberi kebebasan untuk berimprovisasi atas perannya. Mungkin itulah mengapa hidup seakan-akan misteri. Keyakinan tak cukup untuk membaca skenario ini.

“Tapi kalau tak salah dengar tadi, dalam monolog mu ada kata-kata Raksasa dan malaikat kecil. Aku jadi tertarik sama dua kata-kata tersebut Cak. Tiba-tiba pikiranku terlintas warna hitam dan putih”

“Halah, cuma persaanmu aja itu,, jangan terlalu dipikirin. Ilmumu belum kuat buat ngomongin filsafat, Hwehehehe”, Ejek Cak Chiku.

“Tapi gini lho, kalau menurutku ya,, tiap orang itu punya sisi malaikat dan Raksasanya sendiri-sendiri. Tapi aku ngerasa kok Raksasa dalam diriku ini lagi kuat-kuatnya. Lagi tak terbendung ingin menghirup kebebasan. Jadi ya tadi spontan aja di monolog ku itu ada kata Raksasa”

“Terus yang malaikat kecil itu, maksudnya?”, Tanya Mat Midi sambil meminum minuman bersoda Green Sands.

“Ah pertanyaanmu lebih sulit dari pertanyan TTS cak Lontong, aku nggak bisa jawab kalau yang ini, sorry to say….”

“Jangan-jangan...”

“terserah kamu mau mikir apa,, cuma aku belum menemukan kata-kata tepat untuk jawabnya. Rasanya huruf A-Z belum bisa mewakili jawabanku ini. Kalau aku terangin pakai bahasa semesta, nanti kamu pasti muntah-muntah duluan nggak kuat dengerinnya, wkwkwkwk”

“Ah terserah deh,, btw kok minuman Green Sands mu enak juga, ya udah habis ini malah”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun