Mohon tunggu...
Arifin Yusli
Arifin Yusli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Beraktivitas sebagai mahasiswa yang aktif yang suka akan dunia pendidikan, politik, otomotif, perbengkelan, dan lain-lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemuda dalam Dinamika Keluarga: Tantangan, Transormasi, dan Perubahan Sosial Menuju Masyarakat yang Lebih Adil dan Berkelanjutan

2 April 2024   05:00 Diperbarui: 2 April 2024   05:15 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemuda, sebagai agen perubahan sosial yang penting, memegang peran yang menonjol dalam dinamika keluarga menurut perspektif sosiologis. Hubungan antara pemuda dan keluarga tidak hanya mencerminkan interaksi individu dengan struktur sosial yang ada, tetapi juga menjadi panggung bagi tantangan, transformasi, dan perubahan sosial yang signifikan. Dalam konteks ini, pemahaman mendalam tentang dinamika ini tidak hanya memberikan wawasan tentang peran pemuda dalam keluarga, tetapi juga membuka jendela untuk melihat bagaimana interaksi ini membentuk masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

1. Perubahan Nilai dan Norma Keluarga:

   Pemuda, sebagai agen yang terpapar pada budaya populer, teknologi, dan pengaruh sosial yang beragam, membawa perubahan dalam nilai-nilai dan norma-norma keluarga. Dalam era di mana nilai-nilai tradisional sering bertabrakan dengan nilai-nilai modern, pemuda sering kali menjadi mediator antara tradisi dan inovasi. Proses ini tidak selalu mulus, dan seringkali menyebabkan konflik generasi yang memerlukan dialog terbuka dan pengertian saling untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

2. Tantangan Identitas dan Peran dalam Keluarga:

   Tantangan terbesar yang dihadapi pemuda dalam konteks keluarga adalah navigasi identitas dan peran mereka. Di satu sisi, mereka berusaha mempertahankan kemandirian dan otonomi sebagai individu yang berkembang, sementara di sisi lain, mereka juga dihadapkan pada ekspektasi dan norma keluarga yang mungkin membatasi ekspresi diri mereka. Proses menemukan keseimbangan antara kedua hal ini tidak hanya memerlukan penyesuaian dari pemuda sendiri, tetapi juga dukungan dan pengakuan dari keluarga dan masyarakat.

3. Peluang untuk Transformasi Sosial:

   Meskipun tantangan yang dihadapi, interaksi pemuda dengan keluarga juga membawa peluang besar untuk transformasi sosial yang positif. Pemuda membawa energi, gagasan segar, dan semangat inovatif ke dalam keluarga, yang dapat memicu perubahan yang lebih inklusif dan progresif dalam nilai-nilai, norma, dan praktik keluarga. Dengan memfasilitasi dialog terbuka dan kolaborasi antargenerasi, keluarga dapat menjadi tempat di mana perubahan sosial yang positif dapat berakar dan berkembang, memberikan kontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

4. Mendorong Inovasi dan Harmoni Keluarga:

   Selain sebagai agen perubahan, pemuda juga memiliki peran penting dalam mendorong inovasi dan harmoni dalam keluarga. Dengan membawa perspektif yang segar dan ide-ide baru, mereka dapat membantu keluarga beradaptasi dengan perubahan zaman dan mengatasi tantangan bersama. Melalui kolaborasi antargenerasi dan komunikasi yang terbuka, keluarga dapat menjadi tempat di mana semua anggotanya dapat tumbuh dan berkembang secara positif, menciptakan lingkungan yang mendukung dan memungkinkan bagi semua individu di dalamnya.

5. Pemberdayaan Pemuda untuk Perubahan Sosial yang Berkelanjutan:

   Salah satu aspek kunci dalam memastikan peran pemuda dalam dinamika keluarga membawa dampak positif adalah melalui pemberdayaan mereka untuk menjadi agen perubahan sosial yang aktif dan berkelanjutan. Ini melibatkan memberikan akses kepada pemuda untuk pendidikan yang inklusif dan berkualitas, mendukung inisiatif dan proyek kolaboratif yang mempromosikan keadilan sosial dan kesetaraan, serta menciptakan ruang bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka dan komunitas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun