Mohon tunggu...
Ipin OrshellaNurwilis
Ipin OrshellaNurwilis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Libur Sekolah 7 Hari di Awal Ramadan: Kebijakan Baru dan Dampaknya

23 Januari 2025   05:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   21:52 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikdasmen Abdul Mu'ti ketika diwawancarai tentang libur Ramadan . Foto: detikcom

Pemerintah telah menetapkan kebijakan baru terkait jadwal libur sekolah selama bulan Ramadan 2025. Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB) yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri, siswa akan menjalani pembelajaran mandiri di rumah selama 7 hari pada awal Ramadan, yaitu dari tanggal 27 Februari hingga 5 Maret 2025.

Alasan dan Tujuan Kebijakan

Kebijakan ini dibuat dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih fokus menjalankan ibadah puasa, menyesuaikan pola tidur, serta mengurangi kelelahan yang bisa mempengaruhi efektivitas belajar. Selain itu, pembelajaran mandiri ini bertujuan untuk mendorong kemandirian siswa dalam mengelola waktu dan tanggung jawab akademik mereka.

Mekanisme Pembelajaran Mandiri

Selama periode ini, siswa tidak diwajibkan hadir di sekolah. Namun, mereka tetap diharapkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah, madrasah, atau lembaga pendidikan keagamaan masing-masing. Guru dan tenaga pendidik akan memberikan panduan serta materi pembelajaran yang dapat diakses secara daring maupun luring sesuai dengan kebijakan masing-masing sekolah.

Jadwal Kembali ke Sekolah dan Libur Menjelang Idul Fitri

Setelah masa pembelajaran mandiri berakhir, kegiatan belajar mengajar di sekolah akan kembali berjalan normal mulai tanggal 6 Maret hingga 25 Maret 2025. Menjelang Idul Fitri, pemerintah juga menetapkan libur sekolah tanpa tugas belajar mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025. Masa pembelajaran dimulai lagi pada Selasa, 9 April 2025. Periode ini bertujuan agar siswa dapat berkumpul dengan keluarga dan menjalankan tradisi serta. Ibadah di bulan suci dengan lebih khusyuk.

Dampak dan Respons Masyarakat

Kebijakan ini tentunya mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian orang tua menyambut baik keputusan ini karena memberikan kesempatan kepada anak-anak mereka untuk beradaptasi dengan ritme Ramadan tanpa harus terganggu oleh padatnya aktivitas sekolah. Namun, ada juga yang mengkhawatirkan efektivitas pembelajaran mandiri, terutama bagi siswa yang kurang memiliki akses ke materi pendidikan secara daring.

Beberapa sekolah juga telah menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung kebijakan ini dengan menyiapkan modul belajar yang fleksibel dan tetap memastikan siswa mendapatkan materi yang cukup selama libur awal Ramadan.

Penetapan libur sekolah selama 7 hari di awal Ramadan 2025 menjadi langkah strategis pemerintah dalam menyesuaikan sistem pendidikan dengan kebutuhan sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Dengan koordinasi yang baik antara sekolah, guru, dan orang tua, diharapkan kebijakan ini dapat berjalan efektif tanpa mengurangi kualitas pendidikan bagi para siswa.

Bagaimana menurut Anda? Apakah kebijakan ini merupakan langkah yang tepat untuk mendukung pendidikan dan ibadah di bulan Ramadan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun