Mohon tunggu...
Priyono Budisuroso
Priyono Budisuroso Mohon Tunggu... Dokter - Dokter SpA di Purwokerto

Pangkat dan Golongan sebagai PNS sudah "mentok" IV E, tidak ada Pangkat dan Golongan yang lebih tinggi lagi, kalo di Ketentaraan berarti " Jendral" ya., Tidak cari musuh dan tidak ingin dimusuhi " Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Anggap SAH dan WFH adalah "Hadiah Cuti"

1 April 2020   22:36 Diperbarui: 1 April 2020   22:44 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta adalah tempat pertama kali ditemukan kasus Covid 19 di Indonesia dan dianggap sebagai  pusat penyebaran Covid 19 ke daerah lain.

Karena masa inkubasi Covid 19 adalah 14 hari, maka timbul pemikiran pencegahan dengan Stay at Home (SAH) dan Workk from Home (WFH) dgn isolasi selama 14 hari, pegawai dihimbau  bekerja dari rumah saja, sekolah/ kuliah diliburkan karena penularan lewat droplet dan jangkauan batuk berdahak sekitar maksimum 2 meter, maka pemikiran pencegahan dengan jaga jarak atau phisical distancing minimal 1 meter

Dengan logika tersebut, bila SAH n WFH ditaati, maka saat masa 14 hari tersebut ada gejala batu pilek dan atau demam, maka bisa ke RS untuk dapat ditentukan ODP ( Orang Dalam Pengawasan ) ataupun PDP ( Pasien Dalam Pengawasan) sesuai SOP.

Payahnya, boro2 SAH n WFH mereka anggap hadiah cuti, shg bukan SAH atau pun WFH, tapi justru mudik Payah bener, akhirnya menyebarkan Covid 19 ke daerah.

Mengamati situasi Indonesia saat ini, dimana Covid 19 sudah makin menyebar ke daerah2, menurut saya ini akibat era milenial yang EGP, menganggap remeh penyakit ini.

Baru 2 Minggu ini mereka tersadar bahwa penyakit ini sangat berbahaya, terlepas dari banyaknya hoax, paling tidak usaha menakut nakuti baru berhasil ( memberi tahu tapi dianggap menakut nakuti) setidaknya Minggu ini baru mereka maklum perlunya SAH n WFH dan logikanya.

Mulai banyak lockdown atau apapun namanya yang dilakukan masyarakat agar tidak makin menyebar. Bahkan MUI pun menyarankan untuk Indonesia lock down.

Karena 2 Minggu sudah berlalu dan masyarakat banyak yang tidak mematuhi, sekarang diperpanjang 2 Minggu lagi untuk himbauan SAH n WFH.
Dengan tindakan Pemerintah dan aparat yang makin tegas, antara lain membubarkan keramainan seperti pesta pernikahan dll dan kesadaran masyarakat, semoga 2 Minggu kedepan ada hasilnya.

Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun