Kepopulerannya makin tak terbendung setelah hampir seluruh survei tentang capres ternyata menempatkan Jokowi dengan elektabilitas tertinggi untuk Pemilu presiden 2014, dan makin membahana setelah Megawati dalam sepucuk surat perintah harian mengusung Jokowi sebagai capres dari PDI-P.
Mengenai rumor miring tentang mobil Esemka sebagai salah satu kiat pencitraan, Jokowi membantahnya.
Kepopuleran Jokowi makin tak terbendung setelah bisa merebut tiket sebagai Gubernur DKI th 2012 dan makin membahana setelah hasil survei tentang capres 2014 menempatkannya dengan elektabilitas tertinggi. Kembali masyarakat ter kaget- kaget, setelah tersiar berita pertemuan Megawati dengan 70 konglomerat yang sebagian besar etnis China, dideklarasikanlah pencapresan Jokowi oleh Megawati dalam bentuk Perintah Harian dalam secarik kertas, sekitar 3 minggu sebelum pemilu Legislatif. Tentunya pertemuan tersebut bukan sekedar makan enak, omong kosong, ada kesepakatan yang dibuat, begitu juga tentunya sebelum Jokowi di Capreskan, ada ” syarat dan ketentuan berlaku”, bukankah ” tidak ada makan siang yang gratis”… Hehe
Harus diakui, selama menjabat Wali Kota 2 periode 28 Juli 2005- 1 Oktober 2012, walaupun padaperiode ke 2 hanya setengah jalan, karena meloncat jadi Gubernur , banyak prestasi yang ditorehkan.
Beberapa penghargaan yang diterima Jokowi :
- Presiden RI : Bintang Jasa UtamaKepala daerah yang mengabdi kepada rakyat.
- Presiden RI : piala Citra Bhakti Abdi Negara 2008, 2009 dan 2010Pelayanan Publik dan Piala Citra Bidang Pelayanan Prima Tingkat Nasional (2008), Kinerja Kota dalam Penyediaan Sarana Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan (2009) dan Inovasi Pelayanan Prima (2010)
- Tempo : 10Tokoh Pilihan 2008Memanusiakan warganya dengan pemindahan PKL
- Nominasi Wold Mayor 2012.
Kontroversial Jokowi yang terhangat adalah tentang usahanya mengurangi kemacetan Ibu Kota dengan pengadaan Bus Transjaya dengan anggaran lebih 1 trilyun yang akhirnya menyeret Udar Prastowo sebagai tersangka dan yang paling mutakhir adalah jebloknya Nilai APBD- DKI dengan predikat Wajar Dengan Kekecualian, yang menurut pengamat menunjukkan Program Jokowi sebagai Gubernur DKI dianggap gagal.
Perjalanan Karier Jokowi: