Mohon tunggu...
Priyono Budisuroso
Priyono Budisuroso Mohon Tunggu... Dokter - Dokter SpA di Purwokerto

Pangkat dan Golongan sebagai PNS sudah "mentok" IV E, tidak ada Pangkat dan Golongan yang lebih tinggi lagi, kalo di Ketentaraan berarti " Jendral" ya., Tidak cari musuh dan tidak ingin dimusuhi " Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden SBY Tidak Ada Matinya

3 Oktober 2014   06:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:33 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koalisi Merah Putih (KMP) yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PAN, PKS, PPP adalah 291 suara

Demokrat yang pada awalnya berada dalam barisan KMP, akhirnya berada pada kubu netral  sebagai partai penyeimbang dengan 61 suara.

Apabila kita melihat UUD 45 pasal 22 ayat (1), syarat Perppu adalah kegentingan yang memaksa, cukup sulit bagi SBY untuk mendapatkan kriteria tersebut karena pada kenyataannya walaupun terjadi penolakan terhadap RUU Pilkada yang sudah disetujui DPR, rasanya masih belum masuk akal disebut kegentingan yang memaksa.

Kalaupun nantinya didapatkan alasan kegentingan yang memaksa, masih dihadapkan pasal 22 ayat 2, Perppu tersebut harus mendapatkan persetujuan DPR. Melihat sejauh ini KMP dengan 291 suara di DPR tampaknya masih solid, tentunya hanya keajaiban yang bisa membuat KMP menyetujuinya, ini berarti toh nantinya di DPR ujung- ujungnya adalah voting. Dengan komposisi KMP yang menguasai 291 suara di DPR, misalnya akhirnya Demokrat merapat ke KIH pun, suaranya baru 269. Sehingga hitam diatas putih penolakan terhadap Perppu mempunyai suara yang lebih banyak, tentu saja dengan catatan bila KMP solid.

Sebagai rakyat jelata, kita hanya bisa melihat kelanjutan tontonan proses demokrasi tersebut, memang SBY tidak ada matinya....hehe

Purwokerto, 2 Oktober 2014

Ipiet_Priyono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun