Mohon tunggu...
Maria Kristofora
Maria Kristofora Mohon Tunggu... Konsultan - Midwife, Lactation Consultant, and Movie Lovers

Mencoba menulis artikel kesehatan yang bermanfaat dan review film. 😊

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Produksi ASI Menurun, Ayo Coba Teknik Power Pumping!

13 September 2024   11:32 Diperbarui: 13 September 2024   11:38 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hasil Power Pumping. (Foto: Getty Images/iStockphoto) via detik.com

4. Relaksasi

Saat melakukan Power Pumping, penting untuk menjaga pikiran tetap rileks dan positif. Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon "cinta" atau hormon pengikat, yang lebih mudah dilepaskan ketika Ibu merasa bahagia dan santai. 

Beberapa Ibu mendapati bahwa melihat foto bayi mereka atau mendengarkan musik menenangkan dapat membantu merangsang aliran ASI.

5. Jangan Khawatir dengan Hasil Awal

Pada hari-hari awal Power Pumping, mungkin Ibu tidak akan melihat perubahan signifikan dalam jumlah ASI yang dihasilkan. Ini normal karena tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan rangsangan tambahan. Biasanya, hasil mulai terlihat setelah 3 hingga 7 hari. Kuncinya adalah konsistensi dan kesabaran.

6. Konsumsi Nutrisi yang Mendukung

Penting bagi Ibu untuk memastikan asupan nutrisi cukup untuk mendukung produksi ASI. Minum banyak air, konsumsi makanan yang kaya protein, sayuran hijau, serta makanan yang diyakini meningkatkan produksi ASI seperti oatmeal, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Jika Ibu mendapatkan preferensi tentang penggunaan ASI booster juga diperbolehkan.

Jadi, dengan konsistensi menjalankan teknik Power Pumping, diharapkan dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu yang mengalami penurunan. Dengan melakukan sesi pompa intensif secara rutin, tubuh akan mendapatkan sinyal untuk meningkatkan suplai ASI. 

Tetap semangat untuk para pejuang ASI!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun